Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah para petinggi Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, berkumpul di Gedung High End, pukul 19.00 WIB, Rabu (13/2/2019). Mereka melakukan rapat pleno yang dipimpin langsung oleh Erick Thohir dan Moeldoko.
Sebelum memulai rapat, Wakil Ketua TKN yang juga merangkap sebagai Ketua Harian TKN, Moeldoko menyampaikan, timses Jokowi-Ma'ruf Amin tengah bersiap untuk 'perang total'.
"Strategi, saat ini kita menyebutnya dengan istilah perang total. Di mana hal-hal yang kita kenali adalah menentukan center of gravity dari sebuah pertempuran itu. Kita sudah memiliki center of gravity itu, sehingga kita tahu harus bagaimana setelah mengenali center of gravity itu," ucap Moeldoko di Kebon Sirih, Jakarta, Rabu (13/2/2019).
Advertisement
Selain itu, lanjut dia, konsep yang akan dikedepankan adalah akan selalu mendahului. "Kita tidak mau fotocopy. Jadi yang kita lakukan adalah betul-betul sesuatu yang baru dan kita tidak mau mengikuti apalagi fotocopy," jelas Moeldoko.
Strategi-strategi tersebut akan dijalankan oleh semua komponen dari kekuatan TKN Jokowi-Ma'ruf. Mereka pun akan memastikan semuanya terlaksana dengan baik, terkontrol, dan akan ada evaluasi berkala.Â
Namun, setiap daerah akan menggunakan metode yang berbeda sesuai dengan isu di tingkat lokal.
"Bukan lagi potensi (kekuatan) tapi kita menuju kepada kekuatan, kita kenali semua target-target, strategi yang kita terapkan dengan isu lokal, tidak harus terkonsentrasi, tapi karakteristik daerah memiliki karakter yang berbeda. Semua itu terorganisir dengan baik dan kita bisa baca hasilnya. Itulah kira-kira yang kita lakukan. Kita tidak bicara perang taktis, karena itu bagian yang saya sembunyikan," tukasnya.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Tepis Elektabilitas Stagnan
Pada kesempatan itu, Moeldoko menepis alasan TKN berperang total lantaran elektabilitas pasangan calon nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf stagnan.
"Itu perebutan total. Kita tidak ingin dalam persentase rendah. Kita ingin menang dengan persentase yang optimum. Itulah yang akan kita lakukan. Sehingga totalitas yang kita dengungkan," jelas mantan Panglima TNI ini.
Dia juga menuturkan, TKN menargetkan perolehan suara nasional pada kisaran 70 persen.
"Kalau saya berbicara dengan berbagai daerah, dia berani menentukan. Para pemimpin daerah yang sudah bersatu dengan kami, masing-masing sudah menentukan. Antara 70 persen," pungkasnya.
Advertisement