Liputan6.com, Jakarta - Lembaga survei asal Australia, Ray Morgan, turut mengamati pemilu Indonesia yang akan digelar pada April nanti. Menurut data yang dirilis mereka baru-baru ini, sang petahana Jokowi, masih unggul dibandingkan paslon Prabowo Subianto.
Survei yang dilakukan sepanjang Januari 2019 ini diikuti oleh sebanyak 1.039 pemilih Indonesia yang berusia 17 tahun ke atas. Hasilnya, Jokowi mendapat dukungan sebanyak 58 persen, naik 5 persen dari pemilu tahun 2014.
Baca Juga
"Sedangkan Prabowo mengantongi sebanyak 42% suara, turun 5 persen,” ucap CEO Ray Morgan, Michele Levine dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Jumat, (1/3/2019).
Advertisement
Dukungan kuat untuk Jokowi juga dinilai mampu menaikkan elektabilitas partai yang menaunginya, PDI Perjuangan, yang memperoleh dukungan sebanyak 40,5 persen untuk pemilihan legislatif.
Jumlah ini, berdasarkan analisis Ray Morgan, naik signifikan dari pemilu 2014. Sementara itu, partai yang dipimpin oleh Prabowo, Gerindra, hanya mendapatkan elektabilitas sebesar 25 persen.
Jokowi juga disebut unggul di sebagian besar wilayah Indonesia dan memimpin kuat di wilayah pedesaan, dengan preferensi 63,5 persen. Sedangkan Prabowo lebih kompetitif di wilayah perkotaan.
"Dia (Jokowi) meraih dukungan kuat berdasarkan kinerjanya di Jakarta dan sekitarnya, termasuk di Jawa Barat seperti Banten dan provinsi selatan Sumatera," ucap Levine.
Di Jawa Tengah, dukungan untuk Jokowi secara mengejutkan tercatat menang telak dari Prabowo, yakni 74,5 persen dibanding 25,5 persen. Begitu pula di Jawa Timur dan Bali, di dua provinsi itu, Jokowi unggul dengan perolehan suara sebesar 73 persen, berbanding dengan Prabowo yang hanya mendapatkan suara 27 persen.
"Kemudian di provinsi-provinsi di Sumatera bagian utara: 74 persen berbanding 26 persen, serta di Sulawesi sebesar 62,5 persen berbanding 37,5 persen," kata Levine.
Prabowo Unggul di Jabar
Menurut Ray Morgan, dukungan untuk Prabowo Subianto terkonsentrasi di Jawa Barat dan Jakarta. Di dua wilayah ini, Prabowo mendapat dukungan 57 persen, sementara Jokowi 43 persen. Termasuk pula di provinsi-provinsi Sumatera bagian selatan, Prabowo unggul 54,5 persen dan Jokowi 45,5 persen.
"Di Kalimantan, presentase keduanya hanya beda tipis, yakni 54 persen untuk Jokowi, dan 46 persen untuk Prabowo," kata Levine.
Dukungan terkuat untuk Jokowi terdapat di antara penduduk Indonesia berusia 25-49 tahun. Berikut analisisnya:
1. Usia 17-24 tahun: Jokowi (54,5 persen), Prabowo (45,5 persen).
2. Usia 25-34 tahun: Jokowi (61,5 persen), Prabowo (38,5 persen).
3. Usia 35-49 tahun: Jokowi (59,5 persen), Prabowo (40,5 persen).
4. 50 tahun ke atas: Jokowi (58,5 persen), Prabowo (41,5 persen).
"Dukungan kuat untuk Jokowi melonjak ketika orang-orang menganggap bahwa Indonesia telah menjadi bagian dari G20, terbaik kedua setelah China, selama tahun-tahun terakhir. Rata-rata pertumbuhan ekonomi Indonesia yakni sekitar 5 persen selama masa jabatan pertama Jokowi (2014-2019)," Levine menandaskan.
Reporter: Afra Augesty
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Advertisement