Sukses

Ma'ruf Amin Tangkap Sinyal Positif untuk Paslon 01 dari Pidato AHY

Pidato AHY berisi rekomendasi untuk presiden mendatang, tanpa merujuk salah satu pasangan calon presiden yang tengah berkontestasi.

Liputan6.com, Jakarta Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan pidato politik di hadapan ratusan kader partai di Djakarta Theater, Jumat 1 Maret kemarin.

Pidato itu berisi rekomendasi untuk presiden mendatang, tanpa merujuk salah satu pasangan calon presiden yang tengah berkontestasi.

Menanggapi hal tersebut, calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin menangkap sinyal positif. Sinyal itu berupa lampu hijau dukungan dari kader Partai Demokrat kepada kubu petahan.

Kendati partai pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu mengusung pasangan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Ma'ruf menyebut banyak kadernya yang mendukung capres petahana Joko Widodo atau Jokowi.

"Jadi mungkin AHY itu membuat pernyataan seperti supaya semuanya menjadi enak," kata Ma'ruf di kediamannya, Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta, Sabtu (2/3/2019).

Ma'ruf berharap rekomendasi Demokrat memang untuk Jokowi. Mustasyar PBNU itu juga berterima kasih karena partai berlambang bintang mercy itu memposisikan diri di tengah.

Menurutnya, sikap itu akan menambah dukungan kader Demokrat kepada pasangan calon presiden nomor urut 01.

"Karena itu kita berterima kasih dia ada di tengah. Sehingga orang-orang yang kemudian mendukung kami jadi tidak merasa ada ancaman, jadi mereka aman, makin banyak orang Demokrat yang ikut ke 01," pungkas Ma'ruf.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Isi Pidato AHY

Sebelumnya, dalam pidato berjudul 'Rekomendasi Partai Demokrat untuk Presiden Indonesia Mendatang', AHY menyampaikan sejumlah tantangan Indonesia dalam lima tahun ke depan. Selain itu, dia juga mengungkapkan tiga syarat untuk presiden terpilih periode 2019-2024 mendatang.

"Ada tiga hal pokok yang ingin saya sampaikan, pertama, tantangan Indonesia 2019-2024 dalam perspektif dunia internasional dan nasional. Kedua, persoalan dan aspirasi rakyat, serta solusi, dan kebijakan yang ditawarkan Demokrat. Ketiga, ajakan Demokrat menyikapi perkembangan situasi sosial politik dewasa ini," ujar AHY dalam pidatonya.

Sebagai negara besar dengan populasi penduduk muslim terbesar, kata AHY, Indonesia kerap disebut sebagai 'global player, regional power'. Dia optimistis Indonesia akan semakin dihormati dan disegani dunia internasional.

"Tetapi, optimisme saja tidak cukup. Untuk itu, kita perlu memahami berbagai tantangan yang akan kita hadapi," katanya.

Beberapa tantangan global itu antara lain: dinamika hubungan antarnegara yang diwarnai kerjasama, kompetisi, dan konfrontasi; masalah SDA yang makin menipis; perubahan iklim; jumlah penduduk dunia yang makin besar; serta perkembangan teknologi yang sangat cepat.

Reporter: Ahda Bayhaqi