Sukses

Komentar JK soal 25 Persen Pendukung Prabowo Tak Percaya KPU

Data SMRC merinci, pada isu netralitas pendukung Prabowo-Sandi yang tidak percaya KPU jumlahnya sampai 25 persen.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla menanggapi santai terkait hasil survei Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) yang menyebut tingkat kepercayaan KPU rendah, khususnya bagi pendukung calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.

Dia menilai tidak ada masalah pascapemilu nanti, sebab masyarakat meyakini dan mempraktikkan demokrasi secara baik.

"Artinya kalau menang ya menang, kalah ya kalah. Selama hampir 20 tahun, saya kira enggak ada masalah," kata JK di kantornya, Jalan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa, 12 Maret 2019.

Terkait hasil SMRC tersebut, KPU diyakininya bersikap independen. Lantas, jika ada pihak yang tidak suka atau tidak puas dengan hasil pascapemilu, bisa melapor ke pihak dewan kehormatan.

"Tak senang itu tergantung masing-masing pihak. Di atasnya kan masih ada Bawaslu dan ada badan kehormatan. Kalau tak puas ya tinggal bawa ke Dewan kehormatan," kata JK.

Sebelumnya, Data SMRC membelah persentase ketidakpercayaan publik kepada KPU dan Bawaslu didominasi oleh kubu Prabowo-Sandi, ketimbang Jokowi-Ma'ruf. Menurut temuan SMRC di lapangan, hal ini karena ramainya isu netralitas penyelenggara pemilu, 7 kontainer surat suara tercoblos, dan kotak suara kardus.

 

 

2 dari 2 halaman

Survei SMRC

Data SMRC merinci, pada isu netralitas pendukung Prabowo-Sandi yang tidak percaya KPU jumlahnya sampai 25 persen. Ketimbang pendukung Jokowi-Ma'ruf yang hanya 5 persen. Begitu pula terhadap Bawaslu, pendukung Prabowo-Sandi yang tidak percaya kinerja mereka jumlahnya mencapai 21 persen, sedangkan pendukung Jokowi-Ma'ruf hanya 5 persen.

"Juga terkait isu 7 kontainer, 75 persen pendukung Jokowi-Ma'ruf tak percaya, sedangkan pendukung Prabowo-Sandi yang tak percaya 49 persen," jelas dia.

"Juga isu kotak suara kardus, 30 persen pendukung Jokowi-Ma'ruf percaya bisa menjadi sumber kecurangan, sementara pendukung Prabowo-Sandi yang percaya 47 persen," imbuh dia.

Metodologi survei mencakup pemilih nasional dari seluruh provinsi di Indonesia. Mereka dipilih dengan metode multistage random sampling dengan 1620 responden. Margin of error rata-rata kurang lebih 2,65 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, dan survei ini dilakukan pada periode 24 - 31 Januari.

Reporter: Intan Umbari Prihatin

Â