Liputan6.com, Jakarta - Cawapres nomor urut 01 Ma'ruf Amin menilai wajar keinginan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto yang ingin mengungguli petahana Joko Widodo atau Jokowi) dengan selisih 25 persen.
"Oh iya, gede banget itu. Padahal survei semua mengatakan tidak ada yang menang. Tidak ada satu survei pun yang mengatakan menang. Paling kalah tipis, kalah banyak," ujar Ma'ruf di kediamannya, Jalan Situbondo, Jakarta Pusat, Sabtu (6/4/2019).
Ma'ruf juga mengomentari kekhawatiran Prabowo suaranya bakal dicuri hingga belasan persen. Menurut Mustasyar PBNU itu, Prabowo tak perlu menyatakan demikian. Sebab sudah ada pihak-pihak yang mengawasi jalannya pemilu.
Advertisement
"Mereka bilang menang, nanti kalau kalah artinya dicuri. Ini kan kita itu ada wasitnya, ada tukang hitungnya, ada pengawasnya. Kita berjuang saja," ucap Ma'ruf.
Sementara itu, berdasarkan hasil survei sejumlah lembaga survei, elektabilitas pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin masih unggul dibandingkan pasangan Prabowo-Sandiaga.
Seperti hasil Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA pada Februari 2019. Selisih tingkat keterpilihan Jokowi dengan Prabowo berkisar 27,8 persen.
Pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin mendapatkan elektabilitas sebesar 58,7 persen. Sedangkan Prabowo-Sandiaga 30,9 persen.
Â
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Prabowo Ingin Ungguli 25 Persen
Sebelumnya, Prabowo Subianto menerima deklarasi dukungan dari Gerakan Elaborasi Rektor Akademisi Alumni dan Aktivis Kampus Indonesia. Prabowo meminta para guru besar dan cendekiawan yang hadir mengawasi proses pemilu pada 17 April 2019 guna menurut kecurangan.
"Berapa hari lagi kita harus benar-benar turun kita harus atasi niat-niat kecurangan," kata Prabowo di Balai Kartini, Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Jumat malam 5 April.
Mantan Danjen Kopassus itu ingin memenangkan pilpres dalam angka besar yakni selisih 25 persen dari capres petahana Joko Widodo.
"Kita harus menang dengan selisih 25 persen. Karena siap akan dicuri sekian belas persen. Hanya itu, hanya itu, usaha kita," ucap Prabowo.
Â
Reporter:Â Ahda Baihaqi
Sumber: Merdeka
Advertisement