Sukses

BPN Prabowo Tegaskan Rilis Ustaz Abdul Somad Netral di Pilpres Tidak Benar

Beredar surat yang berisi soal kekecewaan Ustaz Abdul Somad karena selalu dikaitkan dengan calon presiden nomor 02 Prabowo Subianto.

Liputan6.com, Jakarta - Beredar surat yang berisi kekecewaan Ustaz Abdul Somad karena selalu dikaitkan dengan calon presiden nomor 02 Prabowo Subianto. Surat tersebut disebarkan ke email redaksi seluruh media.

Menanggapi surat tersebut, Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga, Andre Rosiade, menyatakan bahwa dukungan Ustaz Abdul Somad sudah jelas untuk Prabowo.

"Sudah klir, UAS mendukung dan mendoakan Pak Prabowo menjadi presiden. Jadi, tidak ada kecewa-kecewa, lihat video terakhir di Tv One," kata Andre saat dihubungi Liputan6.com, Jumat (12/4/2019).

Andre menegaskan bahwa rilis yang menyatakan Ustaz Abdul Somad kecewa karena dikaitkan dengan Prabowo tidak benar. "Enggak ada kecewa-kecewaan, sudah klir ya UAS mendukung dan mendoakan Pak Prabowo menjadi presiden," ujar Andre.

Sebelumnya, dalam siaran pers yang diterima Liputan6.com yang mengaku dari tim media UAS, kekecewaan Ustaz Abdul Somad ini muncul karena tim kampanye Prabowo-Sandi yang selalu membuntuti ceramahnya, serta mempengaruhi para jemaah untuk meneriakkan slogan-slogan kampanye Prabowo-Sandi.

Dalam siaran pers tersebut, tertulis nama Sinta Agustin sebagai tim media Ustaz Abdul Somad. Namun, tak disertakan nomor kontak tim tersebut.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Rilis yang Disebar

Dalam rilis yang disebar, Somad mengaku kecewa karena dirinya selalu dikaitkan dengan pasangan calon 02 dalam Pilpres 2019. Kekecewaannya muncul karena tim kampanye Paslon 02 yang selalu membuntuti ceramah UAS kerap mempengaruhi para jemaah untuk meneriakkan slogan-slogan kampanye Paslon 02.

"Beberapa hari ini banyak sekali sahabat-sahabat jamaah yang mempertanyakan meme dan tulisan yang menyatakan bahwa saya mendukung salah satu capres. Saya nyatakan bahwa semuanya hoax. Mudah-mudahan kita diselamatkan dari penyebaran berita bohong," begitu kata UAS dalam rilis.