Liputan6.com, Jakarta - Peneliti dari lembaga Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Sirajudin Abbas mengatakan, pemenang Pilpres 2019 sudah bisa dipastikan berdasarkan hasil quick count atau hitung cepat.
Abbas mengatakan, berdasarkan hitung cepat lembaganya, pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin unggul dari Prabowo-Sandiaga Uno. Hasil sementara menunjukkan, Jokowi-Ma'ruf memperoleh suara 54,89 persen, sementara Prabowo-Sandiaga sebesar 45,11 persen.
"Suara yang masuk sudah sekitar 68,37 persen. Sudah dapat disimpulkan bahwa pemenang pilpres pada hasil quick count yaitu pasangan Joko Widodo- Ma'ruf Amin," ucap Abbas saat berbincang dengan Liputan6.com, Rabu (17/4/2019).
Advertisement
Walau mengaku telah bisa memastikan siapa pemenang pilpres kali ini, namun Abbas mengatakan suara hasil hitung cepat masih mungkin berubah. Namun, perubahan tersebut tidak akan terlalu jauh.
"Ini bisa saja berubah bisa naik bisa turun tapi tidak terlalu banyak berubah," kata dia
Abbas memperkirakan, selisih suara Jokowi dan Prabowo akan berada pada kisaran 10 persen. Namun demikian, dia masih menunggu seluruh sampel data hitung cepat terkumpul 100 persen.
"Kalau data sudah masuk 100 persen dari TPS, akan bisa dilihat selisih pasti dari kedua calon. Saat ini diduga selisih sekitar 10 persen, dan data masuk 100 persen, kira-kira jam 19.00 WIB," ucap dia.
* Ikuti Hitung Cepat atau Quick Count Hasil Pilpres 2019 dan Pemilu 2019 di sini
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
BPN Klaim Unggul di Exit Poll
Sementara itu, Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga mengklaim unggul versi exit poll. Wakil Ketua BPN, Sugiono menyampaikan mulai pukul 15.00 WIB pihaknya telah melakukan assesment sesaat setelah TPS dibuka.
"Exit poll paslon Prabowo-Sandi mengungguli 01," ujarnya di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (17/4/2019).
"Hasil akhirnya akan kami sampaikan. Angkanya kita ada di 55,4 persen. Dari 55,4 persen, kemudian 42,8 persen 01, sisanya tidak memberikan jawaban," lanjut dia.
Hasil exit poll ini diambil dari 5.475 TPS di 34 provinsi se-Indonesia. Sementara itu, Jubir BPN, Dahnil Anzar Simandjuntak meminta semua saksi terus memantau TPS di semua daerah.
"Pantengin proses penghitungan di TPS, di kecamatan. Menjaga suara itu penting, alat negara yang cukup untuk mengamankan suara kami, suara capres Prabowo-Sandiaga. Kami kinta seluruh saksi pantengin terus seluruh proses penghitungan," jelas dia.
Reporter: Firda Suci Fahrunnisa
Advertisement