Liputan6.com, Jakarta - Sekumpulan massa pendukung pasangan calon nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga mendadak riuh. Mereka mendesak untuk matikan siaran televisi karena diklaim banyak bohongnya.
"Ayoo matikan tv, matikan tv, matikan tv," kata para pendukung yang riuh dalam kerumunan massa di Rumah Pemenangan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta, Rabu (17/4/2019).
Luapan emosi ini diawali karena tayangan layar kaca banyak yang menampilkan hasil hitung cepat oleh lembaga survei yang memenangkan pasangan nomor urut 01, Jokowi-Ma'ruf Amin.
Advertisement
"Prabowo presiden Prabowo presiden!!!," teriak mereka.
Sementara itu, Ketua Sekretariat Nasional (Seknas) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Muhammad Taufik mengatakan, seluruh pemilik TV nasional mendukung pasangan 01 Jokowi-Ma'ruf. Oleh karena itu, tim Prabowo-Sandiaga membuat survei internal.
"Ya itu kan kita ada internal bikin quick count, sehingga buat imbangan karena kita terus terang TV kita nggak punya, TV kan diborong semua, karena itu untuk mengimbangi itu kita buat sendiri juga, dan kita jago buat seperti itu. Persoalan orientasinya mau ke mana itu saja. Kita relatif," kata dia Sekretariat Nasional (Seknas) Prabowo-Sandi di Jalan HOS Cokroaminoto, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (17/4/2019).
Ketua DPD DKI Jakarta Partai Gerindra ini mengatakan, hasil quick count yang saat ini sangatlah berbeda dengan perhitungan internalnya. "Saya kira bahwa dari perhitungan kita di DKI maupun secara nasional kita menang. (Hasilnya) Sekitar 54 (persen)," tegasnya.
Dalam hal ini, Taufik mengaku kalau perhitungan itu tak menjadi acuan. Sebab, perhitungan akhirnya akan dilakukan di KPU pusat.
"Kita punya quick count juga, yang paling penting adalah kita jaga ikuti perhitungan manual yang sah secara berjenjang. Ini yang kita jaga sampai ke tingkat KPU nasional," pungkas Taufik
Â
Reporter: Ronald
Sumber: Merdeka
Â
* Ikuti Hitung Cepat atau Quick Count Hasil Pilpres 2019 dan Pemilu 2019 di sini