Liputan6.com, Jakarta - Pengumuman hasil hitung cepat atau quick count Pilpres 2019 membuat rasa penasaran beratus juta pasang mata rakyat Indonesia. Khususnya, mata dua kandidat calon presiden dan wakil presiden yang tengah berkontestasi, Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Tepat pukul 15.00 WIB, sesuai Undang-Undang Pemilu No 7 Tahun 2017, hasil hitung cepat semua lembaga survei baru bisa dipublikasikan. Hasilnya, Jokowi unggul sementara dari Prabowo dengan selisih sekitar 8 persen.
Rombongan kedua kubu pun langsung merapat ke masing-masing posko pemenangan. Bagi Tim Kampanye Nasional (TKN) 01, Gedung Djakarta Theater dipilih untuk memantau hasil hitung cepat lembaga survei. Sedangkan untuk Badan Pemenangan (BPN) 02, Rumah Kertanegara masih menjadi andalan.
Advertisement
Sekitar pukul pukul 17.00 WIB, kedua kandidat ini melangsungkan jumpa pers kepada awak media. Seluruh jajaran elite partai politik koalisi TKN 01 hadir. Mereka berdiri, berderet bersama di satu panggung.Â
Tak banyak yang disampaikan Jokowi. Mantan Gubernur DKI ini hanya mengucapkan terima kasih atas dukungan dan meminta pendukung tak bereuforia, seraya menunggu hasil resmi pihak Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Pertama, saya ucapkan terima kasih kepada semua. Kedua dari indikasi exit poll dan juga quick count tadi sudah kita lihat semuanya. Tetapi kita harus bersabar menunggu penghitungan KPU secara resmi," kata Jokowi didampingi Ma'ruf Amin.
Namun, pemandangan berbeda tampak saat jajaran BPN 02 naik podium. Tidak selengkap barisan koalisi 01, hanya tampak segelintir elite partai pengusung atau yang mewakilkan yang berdiri berjejer bersama. Bahkan, sang calon wakil presiden Sandiaga Uno pun absen.
Capres Prabowo berpidato sendiri, menyampaikan klaim kemenangan versi exit poll dan menolak percaya hasil hitung cepat para lembaga survei.
"Hasil exit poll kita di 5 ribu TPS menunjukkan kita menang di 55.4 persen. Mohon semua relawan mengawal di semua TPS. Saya tegaskan bahwa ada upaya dari lembaga survei tertentu yang kita ketahui memang sudah bekerja untuk satu pihak mengiring opini seolah-olah kita kalah," tegas Prabowo di Kertanegara, Jakarta, Rabu 17 April 2019.
Tanda tanya pun menyeruak, di mana Sandiaga Uno?
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Di mana Sandiaga Uno?
Usai jumpa pers, Juru Bicara BPN 02 Dahnil Anzar mengatakan, Sandi tengah bersiap memaparkan data dari klaim kemenangan pasangannya yang telah diproklamirkan. Dia meminta waktu tunggu setengah jam saja sebelum data tersebut dirilis.
"Sabar, Bang Sandi lagi siapkan data-datanya," kata Dahnil singkat.
Namun, sampai Prabowo kembali naik ke atas podium untuk kali kedua dan mengklaim kemenangan hasil real count internal 62 persen, mantan Wakil Gubernur DKI itu tetap absen.
Awak media yang mengonfirmasi pun tak mendapat jawaban pasti. Hampir seluruh jajaran BPN 02 mengatakan, Sandiaga mendadak sakit, diserang cegukan tak kunjung henti, sehingga tak bisa menyampaikan hal yang dijanjikan.
"Iya sakit, cegukan enggak berhenti," kata Yuga Aden, orang yang selalu bersama Sandiaga sedari masa kontestasi Pilkada DKI.
Spekulasi menyeruak. Sandiaga digadang-gadang tak ingin masuk dalam permainan delusi atas klaim kemenangan Prabowo. Ya, momen klaim kemenangan Prabowo hingga sujud sukur memang bukan hal baru. Rekaman 2014 masih hangat kala sang mantan Danjen Kopassus itu juga mengumumkan hal senada. Bedanya, kala itu sang cawapres Hatta Rajasa ikut berdiri bersama di podium.
Â
Advertisement
Apa Benar Sakit?
Sandiaga dikenal sebagai seorang yang selalu bugar. Bahkan, dirinya sangat percaya diri dengan pola hidup sehat dijalankan. Aktivitas lari pagi dan olahraga rutin tak pernah absen. Puasa sunah, yang disebut membuat dirinya lebih sehat, juga terus dijalankan.
Kegiatan 17 April 2019 bagi Sandiaga Uno dimulai sangat pagi. Tahajud bersama, menjalankan puasa, hingga salat Subuh berjemaah. Usai giat pagi tersebut, Sandi pun tepat waktu hadir sepagi mungkin di tempat pemungutan suara atau TPS, sekira pukul 08.00 pagi.
Sebelum memulai giat internalnya, Sandiaga masih sempat menyambangi media centre, tempat awak media berkumpul. Bukan untuk hal-hal yang berat, melainkan sekadar ingin bersantai memainkan musik akustik bersama tim suksesnya.
Beberapa tembang pop dinyanyikan, hingga sesi obrolan santai mengupas Sandi di mata wartawan. Tak sama sekali terlihat raut lelah dari wajahnya. Tawa kecil pun menghangatkan situasi momen tersebut.
"Bapak kenapa kok bisa bugar terus sih? Enggak kurang tidurnya? Padahal kampanye padat, tapi kok enggak pernah absen? Ngegas terus?"
Sandi menjawab, semua ada di kualitas tidur. Meski hanya dua tiga jam asalkan berkualitas akan bisa tetap sempurna pemulihannya.
Usai giat tersebut, Sandiaga pun izin pamit. Dirinya mengaku ingin menilik posko relawan penghitungan suara di Hotel Ambhara, Melawai, Jakarta Selatan. Hal itu dilakukan sebelum akhirnya Sandiaga kembali pulang ke Rumah Kertanegara, jelang pukul tiga sore.
Â
Momen Terakhir Sandiaga
Sejak diketahui telah sampai di Rumah Kertanegara, akses menuju Sandiaga tertutup rapat. Hingga semua pidato klaim kemenangan dilalui, bahkan hingga semua jajaran elite BPN 02 pamit, juga Prabowo yang kembali ke Hambalang sekira pukul 10 malam, Sandi diketahui masih ada di dalam rumah pemenangan.
Mobil Nisan hitam beserta rombongan patwal juga staf pribadinya, masih mengonfirmasi Sandiaga belum beranjak ke mana pun. Berselang satu jam, sekira pukul 11.00 malam, akhirnya sosok ditunggu pun tiba.
Lewat sela-sela pagar, awak media mengintip Sandi yang masuk ke dalam mobil tepat di teras rumah mewah nan megah tersebut. Sayang, saat mobilnya ke luar rumah, hanya terbersit senyum di balik kaca yang hanya dibuka sedikit.
Relawan, simpatisan, hingga awak media yang memburu pernyataan Sandiaga terus menempel. Tak satu kata pun keluar, Sandi hanya menunjuk bagian leher saja yang mungkin mengisyaratkan bahwa dirinya memang benar tengah sakit, hingga tak bisa bersuara.
Advertisement