Sukses

Tentukan Sikap Usai Pilpres, Alumni 212 Akan Gelar Ijtimak Ulama 3

Menurut Slamet, masyarakat memerlukan rujukan dari para ulama dari segi hukum syariat, dalam mengevaluasi langkah yang mesti diambil terkait pemilu 2019.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Ma'arif menyebut, pihaknya akan menggelar ijtimak ulama tiga untuk menyikapi hal-hal terkait usainya Pilpres 2019. Dalam forum itu,  para ulama dari berbagai daerah akan memberi berbagai masukan.

"Pemilu, Pilpres kita minta masukan dari para ulama-ulama, termasuk dari beberapa daerah. Laporan dari santrinya bagaimana, dari jemaahnya bagaimana, kemudian langkahnya apa," kata Slamet di markas Kertanegara VI, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (25/4/2019).

"Dan disepakati langkahnya harus ada pertemuan besar, semacam ijtimak ulama, mungkin yang ketiga, untuk menggelar itu semua," sambungnya. 

Menurut Slamet, masyarakat memerlukan rujukan dari para ulama dari segi hukum syariat, dalam mengevaluasi langkah yang mesti diambil terkait pemilu 2019.

"Kita selalu berpijak kepada fatwa dan ijtimak ulama. Kita selalu minta masukan para ulama, termasuk ketika capresnya hasil rekomendasi Ijtimak Ulama, saya pikir wajar saja kalau nanti dikembalikan ke Ijtimak Ulama dengan hasil yang ada," ucap dia.

Serahkan ke Bawaslu dan MK

Sebelumnya, Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy'ari menyarankan apabila ada pihak yang merasa dirugikan atau dicurangi agar melapor ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan Mahkamah Konstitusi (MK).

"Kalau merasa dicurangi, laporkan ke lembaga-lembaga yang sudah disediakan, seperti Bawaslu, MK," kata Hasyim di Hotel Ashley, Jakarta Pusat, Jumat (5/4/2019).

Ia mengatakannya dalam konteks ancaman politikus PAN, Amien Rais yang akan mengerahkan people power jika terdapat kecurangan di pilpres 2019.

Menurut Hasyim, Indonesia adalah negara demokrasi. Ia mengatakan undang-undang sudah mengatur tentang pemilu sebagai penyalur suara rakyat dalam memilih pemimpin.

"Maka sebagaimana aturan kelembagaan, pemilu ini ya untuk bisa berkuasa bikin lah parpol. Kalau mau ikut pemilu, daftarkan parpol itu sebagai peserta pemilu," tutur Hasyim.

2 dari 2 halaman

Waktu Belum Dipastikan

Terkait kapan acara tersebut akan digelar, Slamet yang juga menjabat Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi itu  mengaku belum bisa memastikan.

"Dalam waktu dekar ini kita harus cari tempatnya, waktunya yang pas. Insyaallah sebelum ramadan," tandasnya. 

 

Reporter: Muhammad Genantan Saputra