Sukses

Ma'ruf Amin: Kita Lagi Bersiap-Siap Jadi Wapres

Menurut Ma'ruf Amin ada tiga penyebab kekalahan Paslon 01 kalah di di Banten dan Jabar.

Liputan6.com, Banten - Calon wakil presiden nomor urut 01, Ma'ruf Amin bertemu dengan ratusan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Banten di Gedung PWNU Banten, Kota Serang, Sabtu (27/4/2019).

Dalam sambutannya, Ma'ruf berseloroh bahwa dirinya sedang bersiap-siap menjadi Wakil Presiden (Wapres).

"Kita ini lagi bersiap-siap jadi wapres. Kita tunggu real count nya (KPU)," kata Ma'ruf.

Kiai NU ini menyebut bahwa dirinya dan capres petahana Joko Widodo belum bisa meraup banyak suara di Banten dan Jawa Barat.

"Kecuali di Jawa Barat dan Banten. Ini bukan kalah, tapi belum menang," ucapnya. 

Menurut Ma'ruf, ada tiga penyebab kekalahan paslon 01 di di Banten dan Jabar. Satu di antaranya warga NU tidak memilih calon dari internalnya. Selain itu, Ma'ruf berpendapat bahwa jumlah anggota NU belum banyak di dua provinsi tersebut.

Sementara di Jawa Timur dan Yogyakarta, Jokowi-Ma'ruf Amin mampu meraih 70 persen suara. Capres cawapres nomor urut 01 ini Unggul telak dibandingkan Prabowo-Sandi.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Akan Terus Jalin Silaturahmi

Ma'ruf Amin mengaku akan terus menjalin silaturahmi dengan daerah yang memiliki basis NU kultural maupun struktural di seluruh Indonesia.

"Kita syukuri juga, NU Kali ini utuh melaksanakan kewajibannya dalam memilih pemimpin. Terbukti di daerah NU nya kuat, kita menang mutlak," ujarnya.

Di hadapan ratusan pengurus NU Banten, Ma'ruf juga menyampaikan rasa syukurnya atas pelaksanaan Pemilu Serentak 2019 yang berjalan dengan damai.

"Harus kita syukuri Pemilu di Indonesia berjalan damai, karena di beberapa negara ada yang sampai berdarah-darah," kata Ma'ruf.

Ma'ruf meminta NU harus tetap menjaga keutuhan dan kedamaian Indonesia. Sekalipun, berada di luar pemerintahan. Karena menurut Ma'ruf, membela keutuhan negara merupakan salah satu tugas NU sejak pertama didirikan.

"Sebagai organisasi keagamaan, NU punya tanggung jawab keagamaan dan kebangsaan. NU harus tetap mengawal sesuai prinsip cinta negara," terangnya