Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah aparat kepolisian melakukan penjagaan di kantor Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) di Jl Kusuma Atmaja, Menteng, Jakarta Pusat. Hal ini terkait adanya informasi gangguan keamanan ke kantor penyelenggara quick count tersebut.
"Sejak pagi, polisi berjaga. Bukan kami yang melaporkan tapi kepolisan sendiri yang bergerak. Kabarnya, mereka punya info soal gangguan keamanan itu," kata CEO SMRC Grace Natalie saat dihubungi Liputan6.com, Jumat (11/7/2014).
Akibat perkembangan ini, kantor dikosongkan. Ia sendiri mengaku tak mengetahui berapa polisi yang menjaga kantornya.
"Saya tadinya mau ke kantor tapi batal. Teman-teman lain juga tidak ke kantor. Di kantor cuma ada satpam," kata Grace. Ia mengaku tak punya info soal identitas massa yang dikabarkan bakal datang.
Dalam quick count pilpres, SMRC menyebut Jokowi-Jk unggul. Dari 99,3% suara masuk, Prabowo-Hatta memperoleh 47,09% dan Jokowi-JK meraih 52,91%. Pada pilpres, quick count memantik kontroversi karena ada sejumlah lembaga yang menyebut Jokowi-JK unggul.
Sementara, beberapa lembaga lain menyebut Prabowo-Hatta justru yang meraih suara lebih banyak. Di pihak ini, ada Puskaptis, JSI, IRC, dan LSN.
Ada Kabar Bakal Didatangi Massa, Kantor SMRC Dijaga Polisi
Akibat perkembangan ini, kantor dikosongkan. Grace sendiri mengaku tak mengetahui berapa polisi yang menjaga kantornya.
Advertisement