Debat Cagub DKI 2017 putaran kedua berjalan lancar. Namun, banyak pihak menilai debat tersebut tidak menghadirkan ketegangan seperti debat sebelumnya.
Liputan6.com, Jakarta - Seperti dikatakan panelis debat Yayat Supriatna. Dia menilai kedua pasangan calon cenderung bermain 'aman' dan tidak saling menyerang.
"Iya (mereka) bermain aman," ujar pengamat tata kota dari Universitas Trisakti ini usai debat di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Rabu 12 April 2017.
Advertisement
Yayat menjelaskan maksud bermain aman yakni tidak ada pasangan calon yang menyerang lawannya dengan argumen, atau mencela program masing-masing calon.
"Jadi serang-serang terus. Nyerang dengan tanya ini pertanyaannya apa? Enggak jelas, atau maaf menyebut dengan salah nama dan sebagainya," kata dia.
Menurut Yayat, sikap kehati-hatian setiap pasangan calon pada Debat Pilkada DKI 2017 agar tidak blunder, yang nantinya mempengaruhi elektabilitas mereka.
"Tapi hal-hal itu sudah (hilang) di pilihan pertama Pilkada, karena orang khawatir kalau ada sesuatu yang dianggap kontroversial dan dianggap sangat krusial dan tidak bisa terjawab, itu jadi blunder. Pengaruhnya ke elektabilitas karena tinggal hitungan hari," Yayat menandaskan.
Setelah Debat Cagub DKI 2017 putaran kedua berlangsung, pasangan calon gubernur Basuki - Djarot dan Anies - Sandi hanya memiliki sisa masa kampanye tiga hari. Masa tenang akan dimulai tiga hari sebelum hari pencoblosan pada 19 April 2017.
Â