Liputan6.com, London - Tampak wanita Timur Tengah berjubah panjang dengan aroma harum parfum mewah khas wanita Arab tengah berbelanja, di sebuah pusat perbelanjaan kelas atas di London, Inggris.
Di luar, suara gemuruh dan asap kendaraan, pria-pria muda keturunan Arab terlihat menunggangi mobil-mobil paling mahal di dunia tengah parkir di jalan.
Inilah pemandangan di London saat menyambut Ramadan. Ribuan orang kaya Arab berlalu lalang di Ibukota Inggris ini, pada minggu-minggu sebelum dan sesudah bulan Ramadan. Kehadiran mereka membuat sibuk hotel-hotel dan pusat perbelanjaan.
"Ini masalah prestise. Ini (London) adalah tempat untuk memamerkan kekayaan, supercar atau pakaian. Anda ingin orang melihat ke mana Anda pergi dan London menjadi pilihan semua orang Arab," kata warga Kuwait, Fahad al-Ajmi, 32 tahun seperti melansir laman Ctvnews.com, Selasa (23/6/2016).
Baca Juga
Warga Qatar tercatat menjadi pembelanja paling royal di antara negara Timur Tengah lainnya. Orang kaya asal Qatar disebutkan rata-rata menghabiskan hingga 1.432 poundsterling (US$ 2.237) sekali belanja.
Advertisement
Ini menjadi biaya belanja tertinggi di antara pengunjung Tengah Timur lainnya, diikuti wisatawan dari Uni Emirat Arab sebesar 1.120 poundsterling.
Seakan sudah paham dan menjadi tradisi, pusat perbelanjaan mewah dan toko bermerek di London dengan sigap mengakomodasi keinginan para pembeli tajir ini.
Bahkan, pusat perbelanjaan di London kerap memberikan waktu khusus bagi pelanggan dari Arab ini. Jika perlu, mereka memberikan pelatihan khusus kepada stafnya agar bisa menyajikan pelayanan yang baik, sesuai dengan kebiasaan para pelanggannya. Daftar para miliarder Timur Tengah ini pun terkadang sudah di tangan para pengelola pusat perbelanjaan.
Maklum, dikatakan pembeli dari Timur Tengah menjadi konsumen asing yang paling banyak menghabiskan uang mereka di Inggris, yang ewakili 32 persen dari total pengeluaran internasional hingga saat ini. Di mana Kuwait, Arab Saudi, Qatar dan Uni Emirat Arab menduduki empat dari lima peringkat yang paling banyak berbelanja di Inggris.
"Gaya belanja pengunjung Timur Tengah saat merayakan Idul Fitri kini menjadi bagian dari kalender toko mewah dan bermerek di London," kata Dave Hobday, Managing Director Worldpay Inggris, perusahaan pembayaran di Inggris.
Maklum, London, dengan jaringan transportasi yang luas, bahasa yang mendunia, lokasi yang relatif dekat, iklim yang sejuk dan ikatan sejarah dengan negara-negara Teluk, telah menjadi pilihan bagi wisatawan Arab saat Ramadan.
Khaled Abdullah Ghanem, 42, warga Kuwait, menilai Inggris umumnya lebih ramah terhadap orang-orang Arab dibandingkan Perancis atau Amerika Serikat.(Nrm/Igw)