Sukses

Religius Park, Ikon Toleransi Beragama dari Makassar

Proyek pembangunan Religius Park bakal dimulai pada tahun depan, di atas lahan seluas 4 hektare (ha).

Liputan6.com, Makassar - Religius Park yang rencananya dibangun di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, tepatnya di Kelurahan Untia, Kecamatan Biringkanaya, dipastikan akan menjadi ikon toleransi beragama di Indonesia.

Demikian dikatakan Walikota Makassar, Mohammad Romdhan Pomanto kepada Liputan6.com, seperti dikutip Rabu (24/6/2015).

Danny sapaan akrab Mohamad Romdhan Pomanto ini, mengatakan proyek pembangunan Religius Park bakal dimulai pada tahun depan, di atas lahan seluas 4 hektare (ha).

"Saat ini kita sudah melakukan koordinasi dengan beberapa pengusaha-pengusaha untuk membantu dalam pengadaan lahan dan mereka sangat merespons rencana tersebut," jelas dia.

Keberadaan Religius Park dinilai sangat penting‎ selain sebagai Ikon Toleransi Beragama juga dapat menjadi pusat kegiatan perayaan hari-hari besar keagamaan di Indonesia secara luas dan terkhususnya Sulawesi Selatan.

"Kemajuan sebuah kota di dunia tergambarkan jika dapat menciptakan perdamaian antara agama atau menciptakan toleransi beragama. Nah, kita harap dengan adanya Religius Park nantinya perayaan agama dalam setahun kalender tak pernah terasakan habis," ungkap dia.

Konsep Religius Park nantinya, diungkapkan Danny, berupa pembangunan sarana ibadah yang mewakili lima agama yang diakui di Indonesia, yakni Masjid, Gereja, Wihara, dan Pura.

Mario David, Legislator Fraksi Nasdem DPRD Makassar kepada Liputan6.com, mengaku cukup mengapresiasi rencana Pemkot Makassar yang akan menjadikan Kota Makassar sebagai Ikon Toleransi Beragama dengan membuat Religius Park.

"Rencana itu patut didukung penuh karena tujuan adanya adalah mempererat rasa toleransi antar umat beragama yang perlahan sudah mulai mengikis. Nah, dengan berdirinya ikon toleransi antar umat beragama yang disebut Religius Park kedepannya rasa toleransi itu akan kembali menguat dan terjalin perdamaian antar umat khususnya di Sulsel sendiri, "kata Mario. (Eka/Nrm)