Sukses

Kisah Muazin Masjid Tua Cipaganti

Walaupun tidak mendapat penghasilan besar dari profesinya itu, Uju mengaku tetap bahagia dan selalu bersyukur dengan segala yang ia dapatkan

Liputan6.com, Bandung - Berdiri sejak 1933, Masjid Besar Kecamatan Sukajadi atau Masjid Cipaganti Bandung menyimpan banyak sejarah. Masjid ini dibangun arsitek asal Belanda bernama Kamal Wolf Schoemaker.

Tak hanya bangunannya yang penuh sejarah, masjid ini juga menyimpan banyak cerita. Salah satunya muazin atau petugas azan Masjid Cipaganti.

Masjid ini memiliki muazin yang telah bertugas hampir 50 tahun. Namanya Uju Dimyati, 75 tahun. "Sekitar tahun 1965, Pak Sujai (Muazin dan Marbut Masjid Cipaganti saat itu) meninggal dunia dan waktu itu Penghulu Bandung menunjuk saya untuk menggantikan posisi Pak Sujai, kemudian saya terima tawaran itu," kata Uju Dimyati menceritakan awal mulanya menjadi muazin Masjid Cipaganti, seperti dikutip dari antara, Rabu (24/6/2015).

Hampir setengah abad menjadi muazin salah satu masjid tertua di Kota Bandung, memberikan banyak suka duka kepada kakek delapan cucu ini.

"Kalau sukanya banyak kang, mungkin karena dari kecil bapak suka azan jadi menikmati sekali profesi ini. Untuk dukanya ada juga, tapi bapak enggan menceritakannya kepada orang lain," ujar Uju.

Selama bulan suci Ramadan 2015, Uju bertugas sejak pukul 03.00 WIB dini hari. "Kalau untuk bulan puasa, jam 3 subuh bapak sudah datang ke masjid menyiapkan segala hal untuk salat subuh dan sahur di sini. Biasanya kalau lagi bulan puasa, tugas bapak di sini selesai antara Pukul 20.00 WIB atau pukul 21.00 WIB," ujar dia.

Uju menuturkan, tugasnya sebagai muazin di masjid yang terletak di Jalan Cipaganti Nomor 85 Kota Bandung ini akan terhenti jika sedang sakit. "Malah kalau bapak lagi sakit atau tugas ke luar, sebagian jamaah di sini tahu kalau yang azan bukan bapak," kata dia.

Walaupun tidak mendapat penghasilan besar dari profesinya itu, Uju mengaku tetap bahagia dan selalu bersyukur dengan segala yang ia dapatkan dari profesinya tersebut.

"Kalau masalah gaji mah jangan diomongin kang. Tapi Alhamdulilah, kita harus tetap mensyukuri setiap pemberian Allah SWT sekecil apapun itu, agar menjadi barokah bagi saya dan keluarga saya. Kadang rezeki itu datangnya dari mana saja, seperti dari jamaah yang datang ke masjid ini," kata dia.

Uju menambahkan, kegiatannya yang bertambah di masjid selama bulan puasa selalu disyukuri sebagai berkah yang diberikan Allah SWT.

"Alhamdulilah kegiatan di masjid ini selama bulan puasa banyak. Mulai dari tausiah sebelum tarawih, sesudah salat subuh, bazar Ramadan hingga takjil gratis sebanyak 300 bungkus per hari," kata Uju. (Sun/Nrm)

Video Terkini