Liputan6.com, Yogyakarta - Menjadi pekerja seks komersial atau PSK bukanlah hal yang diimpikan perempuan di belahan dunia manapun.
Seperti perempuan berumur 22 tahun yang akrab disapa Lia ini. Ramadan kali ini dia harus tetap bekerja sebagai kupu-kupu malam di salah satu tempat di Yogyakarta.
"Kita di penampungan dan lokasinya tertutup. Sudah 4 tahun ini jalani ini. Masih tetap jalan. Kalau pas puasa ini kita lebih enggak vulgar," Lia bertutur saat mengikuti pengajian Gus Miftah di Westlake Resto, Yogyakarta.
Lia yang baru 5 bulan merantau ke Yogyakarta ini mengaku senang dapat mengikuti pengajian. Bersama Gus Miftah, dia berharap suatu saat dapat memperdalam ajaran Islam. Apalagi kegiatan religi ini diikuti bersama PSK lain di Kota Gudeg itu.
"Jadi lebih tahu agama. Ikut pas pengajian pertama akan terus ikut. Lebih tenang saat mengikuti pengajian 5 bulan di luar. Baru kali ini ikut di pengajian Gus Miftah," ujar dia.
Perempuan yang mengaku terpaksa terjun ke dunia prostitusi lantaran faktor ekonomi ini mengatakan, meski pun pengajian ini digelar sebulan sekali, namun dirinya berharap mendapat hidayah dari Sang Pencipta.
"Belum siap, tapi Insya Allah akan mendalami agama lagi. Ada pengaruhnya sih kalau ikut pengajian seperti ini, tapi belum bertobat," pungkas Lia. (Rmn/Nrm)