Sukses

Penasaran Ilmu Astronomi dalam Islam, Tempat Ini Punya Jawabannya

Pusat ilmu pengetahuan ini dibangun atas petunjuk Dr Shaikh Mohammad Bin Sultan Al Qasimi.

Liputan6.com, Sharjah - Bagi mereka yang tertarik dengan perkembangan ilmu astronomi dan ruang angkasa, yang bisa membantu pemahaman teori-teori ilmiah tentang pembentukan alam semesta secara Islam, harus mendatangi Pusat Astronomi dan Ilmu Antariksa di Sharjah, Uni Emirat Arab. Rencananya, pusat ilmu pengetahuan ini akan dibuka untuk umum pada 2 Juli mendatang.

Melansir laman Gulfnews.com, Senin  (29/6/2015), Pusat ilmu pengetahuan ini dibangun atas petunjuk Dr Shaikh Mohammad Bin Sultan Al Qasimi, Anggota Dewan Tertinggi dan Penguasa Sharjah, untuk mempromosikan dan mengembangkan pendidikan tentang ilmu astronomi di dunia Arab.

Sebuah tur akan diberikan, dimulai dengan pameran pendidikan. Pameran ini terbagi menjadi empat sesi yang menyoroti prinsip-prinsip astronomi dan fisika, pemahaman awal perilaku cahaya dan spektrum, dan pembentukan alam semesta.

Ini adalah planetarium berteknologi tinggi yang mengajak pengunjung melewati perjalanan melalui kosmos untuk mengeksplorasi rasi bintang, planet-planet dan bintang-bintang.

Marwan Anwar Shwaiki, Manajer Planetarium Sharjah, mengatakan planetarium-dengan kubah mencakup diameter lebih dari 18 meter - dilengkapi dengan satu set proyektor digital berpresisi tinggi dan paling canggih, yang dapat menampilkan hampir 10 juta gambar. Planetarium dapat menampung lebih dari 200 pengunjung pada suatu waktu.

Selain delapan dokumenter yang berhubungan dengan ruang lainnya, planetarium juga menampilkan sebuah film pendek berjudul Deen Al Qayyimah (Itu adalah Agama yang benar), yang ditulis Syaikh Sultan dengan judul yang dipinjam dari sebuah ayat dalam Al-Quran. Film dokumenter ini bercerita tentang bagaimana alam semesta diciptakan oleh Allah pada saat Big Bang.

Abdul Dayem Kaheel, pengunjung pameran dan pencipta situs Kaheel7.com, salah satu situs terbesar astronomi dalam konteks Islam yang diterjemahkan ke dalam sembilan bahasa, memuji film ini.

"Cinta saya untuk astronomi mulai dari Al-Quran. Allah memerintahkan kita untuk mempelajari astronomi serta ilmu-ilmu lain," katanya.

"Saya percaya bahwa ulama Islam harus datang ke sini untuk belajar tentang astronomi untuk memahami Al-Qur'an yang lebih baik," tandas dia. (Nrm/Igw)