Liputan6.com, Hong Kong - Sebagai negara dengan paham komunis, banyak orang berpikir China merupakan tempat di mana praktek agama jarang dilakukan.
Tentu sangat mengejutkan, jika Anda mengetahui bahwa jutaan penduduk China adalah Muslim dan Islam telah masuk ke China sejak 1.400 tahun lalu. Lantas apakah umat muslim berpuasa di China?.
Melansir laman onislam.net, Kamis (2/7/2015), Islam memang tidak begitu diketahui sebagian besar masyarakat China. Meski begitu, ada desa-desa yang dihuni penduduk Muslim di China dan menjalankan ibadah sesuai ajaran Islam serta praktek tersebut dilakukan dengan sepengetahuan pemerintah.
Muslim diperkenankan untuk beribadah, berpuasa dan pergi ke masjid. Tapi umat muslim di China dilarang untuk menyebarkan ajarannya ke desa-desa non-muslim.
Meski begitu, terdapat fleksibilitas dalam memilih jalan Islam. Sayangnya, sumber-sumber pengetahuan tentang Islam masih terbatas dan itu dapat dipahami penduduk China di sana.
Imam-iman China tetap diperkenankan untuk memimpin solat, dan ada ruang bagi para Muslim untuk berkumpul, buka puasa bersama dan solat taraweh.
Baca Juga
Tapi beberapa tahun belakangan ini, ada tambahan larangan bagi sebagian Muslim di beberapa provinsi untuk berpuasa di mana kondisi politik sedang tidak aman.
Muslim Uighur di mana karyawan dan siswa dilarang berpuasa di China lantaran kekacauan politik dengan provinsi Xinjiang di China. Tapi itu tidak menghentikan umat Muslim untuk tetap berpuasa saat pemerintah tidak mengetahuinya.
Itulah mengapa sulit menggelar tradisi sosial saat bulan Ramadan tiba.
Berbeda dengan China, di Hong Kong, setiap orang memiliki kebebasan untuk beribadah. Sayangnya masyarakat Hong Kong tidak tertarik pada agama lantaran gaya hidup materialistik.
Karena kebebasan di Hong Kong, Muslim bahkan diizinkan untuk mengenalkan dan menyebarkan ajaran Islam di sana. Kondisi ini membuat sebagian masyarakat penasaran dengan agama Islam.
Selama bulan Ramadan umat Muslim juga menjalankan ibadah Puasa. Tapi itu semua dilakukan dengan cara yang berbeda mengingat Hong Kong merupakan pusat internasional dengan Muslim dari berbagai budaya yang berbeda.
Perkenalan makanan baru dan jenis praktek agama telah menghancurkan hambatan budaya di mana seluruh muslim berkumpul bersama dan berpuka puasa bersama di masjid atau rumah penduduk. Umat Muslim pria cenderung berkumpul di masjid saat bulan ramadan khususnya saat malam Nuzulul Qur'an.
Masjid di Hong Kong akan dipenuhi banyak kegiatan muslim. Bahkan ada siaran khusus soal Ramadan di radio.(Sis/Nrm)
Advertisement