Sukses

Puncak Arus Mudik di Terminal Pulogadung Diprediksi H-3

Terminal Pulogadung juga memberlakukan tes kesehatan, demi kenyamanan penumpang saat mudik Lebaran.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi arus mudik Lebaran tahun ini lebih landai ketimbang sebelumnya. Puncak arus mudik Lebaran pun diperkirakan terjadi hanya untuk kendaraan bus dan mobil pribadi.

Kepala Terminal Pulogadung Simon Ginting memperkirakan, puncak arus mudik di terminal terbesar di Jakarta ini terjadi pada H-3 Lebaran atau pada 14 Juli 2015.

"Puncak arus mudik pada H-3. Asumsi saya seperti itu. Jika ada kekurangan armada, kami akan koordinasikan dengan para operator PO (Perusahaan Otobus) untuk penambahan armada," kata Simon di Jakarta.

Simon menjelaskan, Terminal Pulogadung menyiagakan 350 bus dari 117 operator bus untuk melayani para pemudik Lebaran 2015.

"Saya kira tidak ada kekurangan armada tahun ini, karena sirkulasi kendaraan cepat dengan adanya Tol Cipali yang bisa memotong waktu perjalanan bus," ujar Simon.

Untuk menjamin kelancaran arus mudik dan pelayanan yang baik bagi para penumpang, kata Simon, Terminal Pulogadung menyediakan sejumlah fasilitas pendukung. Seperti pos pengaduan dan pos kesehatan bagi para penumpang dan pengemudi bus.

Selain itu, lanjut Simon, 52 personel pengamanan gabungan dari Polres Jakarta Timur, Polda Metro Jaya, Pramuka, dan Dinas Perhubungan disiagakan untuk menjaga keamanan Terminal Pulogadung.

Tes Kesehatan Sopir

Terminal Pulogadung juga memberlakukan tes kesehatan, untuk menjaga kelayakan jalan para pengemudi bus dalam rangka arus balik Lebaran 2015.

"Screening kesehatan pengemudi bus ini sudah dilakukan sejak 6 Juli 2015," kata petugas Pos Kesehatan Screening Pengemudi Bus Terminal Pulogadung Yossy Yuliaris.

Untuk menjaga kelayakan jalan para pengemudi bus, Yossy mengatakan, sejumlah tes dilakukan untuk mengetahui kadar alkohol, gula darah, dan tekanan darah.

"Jika ada sopir bus yang mempunyai tekanan darah dan gula darah tinggi, maka kami obati dulu dan harus menunda jadwal tugas mereka. Kalau tidak, sopir cadangannya yang menggantikan," ucap dia.

Selain itu, lanjut Yossy, para pengemudi bus diwajibkan melakukan tes urine untuk mengetahui sejumlah kandungan turunan narkoba seperti amphetamine, benzodiazepine, dan marijuana atau ganja.

Yossy menambahkan, setiap harinya petugas pos skrining pengemudi bus Terminal Pulogadung memeriksa sekitar 20 hingga 40 pengemudi bus.

"Sejauh ini belum ada pengemudi yang terdeteksi menggunakan narkoba," ujar Yossy. (Ant/Rmn)

Video Terkini