Sukses

Ibnu Sina, Ilmuwan Cemerlang Islam Segala Bidang

Ibnu Sina merupakan penemu aromaterapi, penemu termometer, serta penemu etanol sebagai pembunuh mikroorganisme.

Liputan6.com, Jakarta Kemasyhuran namanya sudah tak diragukan lagi. Seluruh dunia mengenalinya sebagai ahli, khususnya bidang kedokteran. Pemikirannya tersebar dalam berbagai bidang ilmu, mulai kedokteran, filsafat, fisika, kimia, politik, agama, dan lain-lain.

Dialah Ibnu Sina. Banyak julukan yang melekat pada tokoh kelahiran Persia tahun 980 ini. Namun, dunia barat menyebutnya Avicenna. Ilmuwan cemerlang yang lahir pada zaman keemasan peradaban Islam ini adalah seorang filsuf, dokter, psikiater, musisi, dan juga penulis. Telah banyak kontribusi yang diberikannya bagi peradaban modern.

Karyanya yang paling legendaris adalah Qanun Fi Thib. Selama berabad-abad buku ini menjadi rujukan di bidang kedokteran. Buku ini mengupas kaidah ilmu kedokteran serta obat-obatan berbagai penyakit.

Ibnu Sina bernama lengkap Abu Ali Al Husayn bin Abdullah. Penemuannya yang paling terkenal antara lain teori penularan penyakit TBC. Ibnu Sina juga merupakan penemu aromaterapi, penemu termometer, serta penemu etanol sebagai pembunuh mikroorganisme.

Ibnu Sina lah tokoh yang pertama kali berpendapat pikiran manusia mempengaruhi kondisi fisiknya. Dia juga perintis pengobatan kejiwaan dan perintis pengenalan penyakit syaraf.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, kemasyhuran Ibnu Sina sebagai ahli di bidang pengobatan tergambar dalam film Der Medicus atau The Physician. Film yang berlatar setting abad ke-11 ini menggambarkan ketertinggalan barat dalam bidang pengobatan.

Dalam film ini dikisahkan, seorang warga Inggris Kristiani Robert setelah kematian ibunya akibat penyakit, memutuskan berangkat ke Persia. Kristiani berangkat ke Persia untuk belajar pada Ibnu Sina ini jelas menggambarkan pencapaian ilmuwan Islam di bidang kedokteran telah menjadi rujukan dunia barat. (Sun)