Liputan6.com, Jakarta - Transjakarta dipastikan tidak akan beroperasi selama malam takbiran. Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi terjadi ledakan akibat petasan yang biasa dinyalakan selama malam takbiran. Ini mengingat Transjakarta berbahan bakar gas.
"Posisi tabung gas bus kami ada di bawah bus. Kami khawatir, saat malam takbiran nanti, ada warga yang tidak sengaja melempar petasan lalu meledak saat bus melintas," jelas Direktur PT Transjakarta Antonius NS Kosasih di kawasan Juanda, Jakarta Pusat, Selasa 14 Juli 2015.
Oleh karena itu, pelayanan Transjakarta pada H-1 hanya sampai pukul 18.00 WIB. Kebijakan itu juga untuk menghindari kemacetan karena konvoi kendaraan yang biasa menghiasi Ibukota.
Advertisement
"Biasanya, malam harinya Jakarta ini penuh, warga keluar ke jalan konvoi dan macet. Sehingga kita putuskan untuk menghentikan sementara bus Transjakarta," jelas Kosasih.
Sementara, Armada Malam Hari (Amari) tetap beroperasi. Hanya saja, pelayanan tidak menjadi 24 jam. Sebab, bus hanya beroperasi hingga pukul 04.00 WIB.
"Kami memberi kesempatan bagi para petugas untuk Salat Idulfitri. Bus Transjakarta akan beroperasi kembali pada pukul 09.30 WIB," tutup Kosasih. (Bob/Rmn)