Sukses

Tidak Perlu Antre, Ada Jalur Khusus ke Kapal di Pelabuhan Merak?

Iqbal mengaku bahkan dia nyaris baku hantam dengan pemudik yang masuk ke dalam kapal tanpa mengantre.

Liputan6.com, Cilegon - Lonjakan pemudik di Pelabuhan Merak, Banten, pada H-2 Lebaran 2015, membuat antrean untuk memasuki kapal penyebrangan semakin mengular. Sehingga banyak dari pemudik yang harus menunggu sejak pagi hingga malam hari untuk bisa masuk ke dalam kapal. Kondisi ini membuat sebagian pemudik tidak sabar dan bahkan sempat menimbulkan kericuhan.

Sejumlah pemudik menuding, pihak PT ASDP memberlakukan jalur khusus bagi yang berani membayar mahal agar bisa masuk ke dalam kapal tanpa lama mengantre.

"Saya minta keadilan, sama-sama beli tiket, dikumpulin di sini. Udah nunggu dari jam 6 pagi. Masuk ke kantong parkir (pelabuhan) dari (jalan) Cikuasa Atas ke pelabuhan 1 jam," kata salah satu pemudik dari Bogor dengan tujuan Pringsewu, Joko, saat ditemui di Dermaga Lima Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten, Kamis (16/7/2015) dini hari.

Tudingan pemberlakuan jalur khusus agar bisa masuk ke dalam kapal dengan cepat tanpa harus lama mengantre, juga disampaikan oleh pemudik lainnya bernama Iqbal.

Iqbal mengaku bahkan dia nyaris baku hantam dengan pemudik yang masuk ke dalam kapal tanpa mengantre. Beruntung pihak kepolisian dapat melerainya, sehingga keributan tak menjadi panjang.

"Tadi masalahnya ini (antrean) ditutup. Kita dari jam 5 subuh enggak jalan-jalan juga. Kasian anak kecil kepanasan di dalam (mobil), bensin kita abis, mobil gede langsung masuk. Ini banyak mobil baru datang langsung masuk (kapal), saya baru lihat ini mobil," kata Iqbal dengan nafas terengah-engah dan menghela nafas panjang.

Namun dugaan ini ditepis oleh General Manajer (GM) PT ASDP Cabang Merak, Yanus Lentanga. Menurut dia, hal tersebut hanya salah pengertian antar pemudik yang mengakibatkan keributan.

Yanus menjelaskan, kendaraan yang masuk kapal terlebih dahulu tanpa mengantre karena akan masuk melalui pintu samping. Sedangkan pemudik yang tertahan karena salah arah.

"Itu pemudiknya yang salah. Karena sudah diatur traffic-nya. Nah tadi itu, dia melawan arus. Harusnya dia lurus ke depan. Yang naik dulu itu traffic yang akan naik dari side tramp (pintu samping), sedangkan yang lurus itu dari run door," papar Yanus.

Yanus menduga pemudik cepat marah karena, "mungkin masyarakat itu agak merasa panas, jadi hilang kesabaran, jadi menganggap itu perlakuan diskrimiatif, padahal tidak. Mereka tidak ikut aturan saja," kata Yanus. (Sun/Rmn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini