Liputan6.com, Jakarta - Puji Allah SWT yang menganugerahkan kepada kita usia dan kesehatan sehingga dapat lagi melaksanakan ibadah puasa pada tahun ini. Puasa bertujuan untuk meraih takwa.
Takwa hakekatnya menghimpun segala macam kebijakan. Maka secara singkat dalam konteks ibadah, ibadah termasuk puasa bertujuan mengingatkan manusia akan dua hakekat yang harus dihayati dalam kehidupan ini.
Baca Juga
Pertama, manusia adalah makhluk dwi dimensi yang terdiri dari jasad dan roh. Ibadah puasa dan semua ibadah hendaknya juga sebagai pengingat bahwa kita perlu memberi perhatian pada jasmani serta wajib mengasah dan mengasuh rohani.
Advertisement
Kedua, mengingatkan manusia bahwa hidup bukan hanya sekarang dan di sini. Tetapi hidup berlanjut hingga ke akhirat nanti. Dari sini dapat dikatakan, bahwa setiap kewajiban dan anjuran yang ditetapkan dalam konteks berpuasa punya makna yang mendalam dan mendapat perhatian.
Contohnya, kewajiban niat yang oleh sementara ulama harus dilaksanakan setiap hari sebelum terbitnya fajar. Niat dimaksudkan untuk bertekad melaksanakan puasa dengan aneka tuntunan dan sunah-sunahnya.
Serta sekaligus melakukan intropeksi terhadap puasa yang telah kita lakukan kemarin. Apa kekurangannya untuk kita sempurnakan. Apa kebaikannya untuk kita tingkatkan?
Salah satu yang hendaknya diingat oleh setiap yang berpuasa, dengan sukses berpuasa, dia sebenarnya telah sukses menghindarkan paksaan kebiasaan.