Sukses

Mau Ganti Ban Motor Sebelum Mudik, Perhatikan Hal Ini

Tak ada yang melarang untuk mudik menggunakan sepeda motor meskipun risikonya lebih besar dibanding kendaraan lain. Yang pasti, pemudik wajib memahami karakter ban, karena ban adalah salah satu komponen yang menunjang keselamatan berkendara.

Liputan6.com, Jakarta - Tak ada yang melarang untuk mudik menggunakan sepeda motor meskipun risikonya lebih besar dibanding kendaraan lain. Yang pasti, pemudik wajib memahami karakter ban, karena ban adalah salah satu komponen yang menunjang keselamatan berkendara.

Ketika hendak pulang kampung tidak sedikit pemotor yang mengganti ban motor. Namun disarankan tidak melakukan modifikasi berlebihan. Misalnya dalam memilih ukuran ban.

Yang wajib lainnya, pemudik motor harus mengetahui kondisi medan jalan yang dilalui bukan hanya aspal, tetapi mungkin juga berbatu, atau bahkan bertanah.

Pertimbangkan pula kondisi cuaca. Apakah kondisi di kampung halaman kering atau sering hujan yang artinya cenderung basah atau berair. Jadi memilih ban juga disesuaikan dengan kondisi jalan dan cuaca.

"Pilih ban sesuai dengan ukuran standar motor. Boleh dimodifikasi tapi sebaiknya tidak lebih lebih dari 1 tingkat," kata Jimmy Handoyo, Technical Development Department Head PT Suryaraya Rubberindo Industries (SRI), produsen ban FDR.

 

2 dari 3 halaman

Selanjutnya

Jimmy menyarankan, penggunaan ban tube type atau tubeless disesuaikan dengan daerah mudiknya. Jika sudah banyak tambal ban untuk tubeless disarankan pakai jenis ini saja.

Ia juga mengingatkan agar memilih ban dengan tipe pattern (kembangan) yang multi-purpose (tipe-tipe pattern reguler) dan dapat cukup sempurna membelah air. Hindari pemakaian ban dengan pattern minimal (ban balap), karena hujan sulit diprediksi.

"Pilih ban dengan pattern yang aman untuk dipakai di jalan basah dan kering. Jangan pakai ban dengan pattern minimal seperti ban racing untuk kering," jelasnya. "Atau pilih ban yang cocok untuk segala medan, nyaman di aspal dan jalan rusak".

 

3 dari 3 halaman

Selanjutnya

Selain itu sering-seringlah mengecek tekanan angin jika sedang istirahat, apalagi motor dipakai berboncengan.

"Ada baiknya cek tekanan angin secara berkala. Apabila memungkinkan cek sesering mungkin supaya faktor safety ban lebih terjaga," imbuhnya.

Sumber: Otosia.com