Sukses

8 Bahaya Minum Manis Berlebihan Saat Buka Puasa, Tingkatkan Risiko Obesitas

Ketahui bahaya minum manis berlebihan saat buka puasa agar terhindar dari berbagai jenis gangguan penyakit.

Liputan6.com, Jakarta Mengonsumsi minuman manis saat buka puasa memang sangat dianjurkan. Hal ini dilakukan untuk mengembalikan energi dan stamina tubuh yang hilang saat menahan haus dan lapar selama 14 jam. Namun, tetap harus perhatikan bahaya minum manis berlebihan saat buka puasa.

Meskipun mengonsumsi minuman manis dapat membantu menaikkan kadar gula dalam darah, berlebihan mengonsumsinya juga tidak baik untuk kesehatan. Jika porsi konsumsinya tepat, dampak baik akan tetap didapatkan dan bahaya minum manis berlebihan akan terhindarkan.

Salah satu cara agar dapat terhindarkan dari bahaya minuman manis berlebihan yakni dengan mengonsumsi air mineral saat buka puasa. Air mineral memiliki peran yang lebih baik untuk menghidrasi tubuh dan mengoptimalkan kerja sistem pencernaan. Sedangkan asupan manis bisa dipenuhi dengan mengonsumsi buah-buahan seperti kurma, semangka, melon, dan buah beri.

Berikut bahaya minum manis berlebihan saat buka puasa yang sudah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (18/5/2020).

2 dari 5 halaman

Bahaya Minum Manis Berlebihan

Obesitas

Dalam sebuah penelitian, orang yang meningkatkan konsumsi minuman manis meskipun hanya satu porsi dalam satu hari, ternyata dapat meningkatkan risiko penambahan berat badan berlebih. Berat badan berlebih ini sering disebut dengan istilah obesitas. Meskipun penambahan signifikan ini baru nampak setelah empat tahun kemudian.

Bahkan hal ini juga berlaku untuk anak-anak. Sebuah penelitian menemukan bahwa pada setiap 12 ons soda yang dikonsumsi setiap hari, mampu menambah berat badan anak hingga sebesar 60 persen selama 18 bulan. Penambahan berat badan ini akan terjadi jika jumlah kalori yang masuk lebih besar daripada jumlah kalori yang dibakar saat beraktivitas.

Nah, kandungan gula yang tinggi dalam minuman manis inilah yang akan memberikan asupan kalori dalam jumlah lebih besar. Begitu juga minuman manis tidak dapat memberikan rasa kenyang. Sehingga setelah minum manis akan tetap membuat konsumsi makanan padat banyak, padahal asupan kalori dari minuman manis sudah cukup. Kalori berlebih inilah yang nantinya akan membuat penambahan berat badan berlebih.

Nah, kenaikan berat badan yang tidak dapat dikendalikan ini yang akan membuat overweight dan obesitas. Padahal obesitas merupakan faktor risiko berbagai penyakit mematikan, seperti penyakit jantung koroner, stroke, dan beberapa jenis kanker.

Menghambat Rasa Kenyang

Minuman manis seperti soda mengandung sekitar 240 kalori pada setiap gelasnya. Namun, tetap saja minuman manis tidak dapat menghasilkan rasa kenyang yang sama dengan makanan padat meskipun jumlah kalorinya sama. Sehingga hal ini akan tetap memicu banyak konsumsi makanan padat sampai kenyang, padahal sebenarnya asupan kalori yang dibutuhkan sudah mencukupi.

3 dari 5 halaman

Bahaya Minum Manis Berlebihan

Serangan Jantung

Ada dua jenis kolesterol yang harus diketahui yakni kolesterol baik (high density lipoprotein/HDL) dan kolesterol jahat (low density lipoprotein/LDL). Nah, orang yang sering mengonsumsi minuman manis cenderung memiliki kadar HDL yang lebih rendah dan kadar LDL yang tinggi.

Kadar LDL yang tinggi inilah yang nantinya dapat meningkatkan risiko penyempitan pembuluh darah pada jantung. Sebuah penelitian menyatakan bahwa dengan mengonsumsi 1 kaleng minuman manis per hari akan meningkatkan risiko serangan jantung sebanyak 20 persen.

Kanker Pankreas

Sebuah penelitian menemukan bahwa mengonsumsi minuman manis seperti soda sedikitnya dua kali dalam seminggu, dapat meningkatkan risiko kanker pankreas hingga 2 kali lipat. Penelitian ini dilakukan Harvard University selama 14 tahun terhadap 60.524 peserta.

4 dari 5 halaman

Bahaya Minum Manis Berlebihan

Diabetes Tipe-2

Orang yang mengonsumsi minuman manis sebanyak 1 sampai 2 gelas sehari memiliki risiko 26 persen lebih besar terkena diabetes tipe-2. Hal ini tentu dapat memicu komplikasi yang lebih banyak di hari tua, jika dibandingkan dengan orang yang jarang minum manis.

Melemahkan Otot

Mengonsumsi minuman berkarbonasi tinggi ternyata dapat memicu risiko patah tulang di kalangan remaja. Hal ini disebabkan karena akan ada kerusakan otot yang terjadi, setelah mengonsumsi minuman dengan kandungan gula tinggi secara berlebihan dalam waktu 4 minggu.

 

5 dari 5 halaman

Bahaya Minum Manis Berlebihan

Asam Urat

Menurut sebuah penelitian, terdapat wanita yang lebih tinggi terkena asam urat sebanyak 75 persen dengan mengonsumsi minuman manis setiap hari. Hal ini sangat berbanding terbalik dengan wanita yang tidak mengonsumsi minuman manis sama sekali atau jarang mengonsumsi minuman manis.

Asam urat adalah kondisi peradangan yang disebabkan oleh peningkatan kadar asam urat dalam darah yang tersimpan dalam sendi. Para peneliti juga menemukan risiko yang sama tingginya pada pria yang berlebihan mengonsumsi minuman manis.

Menyebabkan kerusakan gigi

Minuman manis yang mengandung pemanis buatan ini perlu sekali untuk diwaspadai. Pasalnya pemanis ini dapat mengikis enamel gigi dan menyebabkan kerusakan pada gigi. Minuman manis akan berubah menjadi asam dalam mulut, hingga menyebabkan kerusakan gigi yang tidak disadari. Meski demikian, minuman manis tetap boleh dikonsumsi pada jam buka puasa dengan porsi yang tidak berlebihan. Hal ini juga berlaku bagi konsumsi jus buah, yakni dengan porsi 150 ml per hari.