Sukses

Kumpulan 40 Kata-Kata Bijak Gus Dur yang Penuh Makna

Sosok tokoh negarawan yang dikenal dengan sikap toleransi ini adalah Presiden ke-4 Republik Indonesia sekaligus ulama dan mantan ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

Liputan6.com, Jakarta Mendiang Gus Dur atau yang memiliki nama lengkap KH. Abdurrahman Wahid hingga kini masih dikenal sebagai sosok tokoh bangsa yang senantiasa cinta tanah air.

Ketika beliau masih hidup, pernyataannya yang terkadang lugas dan nyeleneh sering kali baru diketahui makna setelah beberapa waktu kemudian. Salah satu istilah yang selalu diingat dari Gus Dur adalah " Gitu aja kok repot" .

Selain sosok ulama besar, Gus Dur mendapat julukan sebagai bapak pluralitas Indonesia karena menjadi presiden untuk segala umat yang beragam di Tanah Air. Selain jabatan formal, Gus Dur telah menghasilkan banyak tulisan berupa artikel ataupun opini yang dimuat sejumlah media Tanah Air maupun mancanegara. Dari situlah banyak kata-kata quote bijak Gus Dur mengenai kehidupan, ilmu, politik dan banyak hal lainnya yang begitu inspiratif.

Meskipun telah lama tiada, bukan berarti jasa-jasanya begitu saja dilupakan. Kata-kata quote bijak Gus Dur kerap dicari dan dijadikan motivasi. Bahkan meski terdengar bercanda, namun terdapat makna yang terkandung di dalamya.

Nah, penasaran bukan? Untuk itu berikut kami rangkum dari beberapa sumber, kata-kata bijak Sindiran Lucu dari Abdurrahman Wahid atau lebih sering disapa Gusdur ini.

"Sabar itu nggak ada batasnya, kalau ada batasnya berarti nggak sabar." -Abdurrahman Wahid

"Peran agama sesungguhnya membuat orang sadar akan fakta bahwa dirinya bagian dari umat manusia dan alam semesta." -Abdurrahman Wahid

"Memuliakan manusia berarti memuliakan penciptanya. Merendahkan manusia berarti merendahkan dan menistakan penciptanya." -Abdurrahman Wahid

"Tidak penting apa agama dan sukumu, kalau kamu bisa melakukan sesuatu yang baik untuk semua manusia, maka orang tidak pernah tanya apa agamamu." -Abdurrahman Wahid

2 dari 3 halaman

Kata bijak (2)

"Dalam hidup nyata dan dalam perjuangan yang tak mudah, kita bukan tokoh dongeng dan mitos yang gagah berani dan penuh sifat kepahlawanan." -Abdurrahman Wahid

"Bukalah hatimu dan bertindaklah dengan jujur." -Abdurrahman Wahid

"Dengan lelucon, kita bisa sejenak melupakan kesulitan hidup. Dengan humor, pikiran kita jadi sehat."

"Kemajemukan harus bisa diterima, tanpa ada perbedaan." -Abdurrahman Wahid

"Tidak penting apapun agamamu atau sukumu, kalau kamu bisa melakukan sesuatu yang baik untuk semua orang, orang tidak pernah tanya apa agamamu." -Abdurrahman Wahid

“Orang yang masih terganggu dengan hinaan dan pujian manusia, dia masih hamba yang amatiran.” -Abdurrahman Wahid

“Allah itu maha besar. Ia tidak memerlukan pembuktian akan kebesaran-Nya. Ia Maha Besar karena Ia ada. Apapun yang diperbuat orang atas diri-Nya, sama sekali tidak ada pengaruhnya atas wujud-Nya dan atas kekuasaan-Nya.” -Abdurrahman Wahid

“Semakin tinggi ilmu seseorang, maka semakin tinggi toleransinya.” -Abdurrahman Wahid

“Agama mengajarkan pesan-pesan damai dan ekstremis memutarbalikannya. Kita butuh Islam ramah, bukan Islam marah.” Kita butuh Islam ramah, bukan Islam marah.” -Abdurrahman Wahid

“Perbedaan itu fitrah. Dan ia harus diletakkan dalam prinsip kemanusiaan universal.” -Abdurrahman Wahid

“Islam itu datang bukan untuk mengubah budaya leluhur kita jadi budaya Arab. Bukan untuk ‘aku’ menjadi ‘ana’, ‘sampeyan’ jadi ‘antum’, ‘sedulur’ jadi ‘akhi’. Kita pertahankan milik kita. Kita harus serap ajarannya, nukan budaya Arabnya.” -Abdurrahman Wahid

“Islam di Indonesia itu timbul dari basis kebudayaan. Jika itu dihilangkan, maka kemungkinannya ada dua, yaitu pertama kebudayaan akan mati, kedua Islam akan hancur. Pesan saya, jadilah pemikir yang sehat.” -Abdurrahman Wahid

“Berkat perbedaan, semuanya jadi terang benderang.” -Abdurrahman Wahid

“Dari sudut agama, saya ingin mengingatkan, agar ketidaksenangan kita terhadap seseorang atau suatu kaum jangan sampai menyebabkan kita berlaku tidak adil dalam memutuskan sesuatu.” -Abdurrahman Wahid

 

 

3 dari 3 halaman

Kata bijak (3)

“Esensi Islam tidak terletak pada pakaian yang dikenakan, melainkan pada kahlak yang dilaksanakan.” -Abdurrahman Wahid

“Rentenir memang melakukan kerja manipulatif, karena ia mengambil keuntungan dari penderitaan orang lain. Sementara Tuhan tidak memanipulasikan apa-apa. Yang diberikan-Nya hanyalah kehidupan itu sendiri. Terserah mau diapakan oleh manusia, dijadikan ajang pengrusakan, ayau laha penyejahteraan hidup.” -Abdurrahman Wahid

“Jika kita merasa muslim terhormat, maka kita akan berpuasa dengan menghormati orang yang tidak berpuasa.” -Abdurrahman Wahid

“Jika kamu membenci orang karena dia tidak bisa membaca Al-Quran, berarti yang kamu pertuhankan itu bukan Allah, tapi Al-Quran. Jika kamu memusuhi orang yang berbeda agama dengan kamu, berarti yang kamu pertuhankan itu bukan Allah, tapi Agama. Jika kamu menjauhi orang yang melanggar moral, berarti yang kamu pertuhankan bukan Allah, tapi moral. Pertuhankanlah Allah, bukan yang lainnya. Dan pembuktian bahwa kamu mempertuhaknkan Allah, kamu harus menerima semua makhluk. Karena begitulah Allah.” -Abdurrahman Wahid

“Menyesali nasib tidak akan mengubah keadaan. Terus berkarya dan bekerjalah yang membuat kita berharga.” -Abdurrahman Wahid

“Tidak ada jabatan di dunia ini yang perlu dipertahankan mati-matian.” -Abdurrahman Wahid

“Jika kita muslim terhormat, maka kita akan berpuasa dengan menghormati orang yang tidak berpuasa.” -Abdurrahman Wahid

“Kalau Anda tidak ingin dibatasi, janganlah Anda membatasi. Kita sendirilah yang harusnya tahu batas kita masing – masing.” -Abdurrahman Wahid

“Memaafkan tidak akan mengubah masa lalu, tetapi memberi ruang besar untuk masa depan.” -Abdurrahman Wahid

“Sebenar apapun tingkahmu, sebaik apapun perilaku hidupmu, kebencian dari manusia itu pasti ada. Jadi jangan terlalu diambil pusing. Terus saja jalan.” -Abdurrahman Wahid

“Perbedaan dalam berbagai hal termasuk aliran dan agama, sebaiknya diterima karena itu bukan sesuatu masalah.” -Abdurrahman Wahid

“Tuhan tidak perlu dibela, Dia sudah maha segalanya. Belalah mereka yang diperlakukan tidak adil.” -Abdurrahman Wahid

“Bukalah hatimu dan bertindaklah dengan jujur.” -Abdurrahman Wahid

“Mestinya yang merayakan hari natal bukan hanya umat Kristen, melainkan juga umat Islam dan umat beragama lain, bahkan seluruh umat manusia. Sebab, Yesus Kristus atau Isa Al-Masih adalah juru selamat seluruh umat manusia, bukan juru selamat umat Kristen saja.” -Abdurrahman Wahid

“Sebuah masyarakat tanpa spritualitas hanyalah akan berujung pada penindasan, ketidakadilan, pemerasan, dan perkosaan, atas hak-hak sasi warganya.” -Abdurrahman Wahid

“Negeri ini paling kaya di dunia tapi sekarang negeri ini menjadi melarat karena para koruptor tidak ditindak dengan tegas.” -Abdurrahman Wahid

“Humor tidak bisa menjatuhkan pemerintah. Tetapi humor bisa membantu membusukkan suatu rezim.” -Abdurrahman Wahid

“Saya tidak peduli, mau popularitas saya hancur, difitnah, dicaci maki, atau dituduh apapun. Tapi bangsa dan negara ini harus diselamatkan dari perpecahan.” -Abdurrahman Wahid

“Menyesali nasib tidak akan mengubah keadaan, Terus berkarya dan bekerjalah yang membuat kita berharga.” -Abdurrahman Wahid

“Kepemimpian yang baik dapat membawa hasil yang baik tanpa banyak menumpahkan darah.” -Abdurrahman Wahid

“Tidak ada jabatan di dunia ini yang perlu dipertahankan mati-matian.” -Abdurrahman Wahid

“Marilah kita bangun bangsa dan kita hindarkan pertikaian yang sering terjadi dalam sejarah. Inilah esensi tugas kesejarahan kita, yang tidak boleh kita lupakan sama sekali.” -Abdurrahman Wahid

 

(Reni Novita Sari/Dream.co.id)