Liputan6.com, Jakarta Cara menahan nafsu amarah menurut Islam perlu kamu terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Tidak hanya itu, menahan amarah saat puasa merupakan suatu hal yang sangat penting untuk menjaga ibadah tetap berkah.
Baca Juga
Advertisement
Amarah bisa datang kapan saja ketika ada pemicunya. Sayangnya, rasa marah yang berlebihan bisa membuat seseorang hilang kendali. Hal ini tentu bisa merugikan diri sendiri dan orang lain. Oleh karena itu, ada baiknya kamu bisa meredam emosi ketika marah agar tak hilang kendali.
Cara menahan nafsu amarah menurut Islam berdasarkan hadis Rasulullah SAW. Meneladani sifat Nabi Muhammad SAW dan mengikuti semua nasihatnya akan membawa seorang Muslim menjadi manusia yang beruntung, baik di dunia maupun di akhirat.
Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (16/4/2021) tentang cara menahan nafsu amarah menurut Islam.
Cara Menahan Nafsu Amarah Menurut Islam
Membaca Doa Peredam Marah
Cara menahan nafsu amarah yang pertama adalah dengan membaca doa peredam marah. Rasulullah SAW mengajarkan kepada umatnya untuk bisa menahan amarahnya ketika hati sedang bergejolak.
Rasulullah SAW juga mengajarkan sebuah doa yang mampu menahan amarah seseorang:
"Allaahummaghfirlii dzanbii, wa adzhib ghaizha qalbii, wa ajirnii minas syaithaani."
Artinya:
" Tuhanku, ampunilah dosaku, redamlah murka hatiku, dan lindungilah diriku dari pengaruh setan."
Bacalah doa tersebut ketika kamu merasa sedang marah agar tak hilang kendali dan menjauhkan diri dari hal-hal yang tak diinginkan. Rasa kesal dan jengkel yang tadinya menguasai hati menjadi sirna, dan pikiran yang tadinya kacau menjadi terkontrol.
Mengucapkan Istighfar
Mengucapkan istighfar merupakan salah satu cara menahan nafsu amarah yang mungkin kerap diterapkan umat Islam. Ketika marah, perbanyaklah mengucap kalimat istighfar, karena amalan ini dapat menenangkan hati dan pikiran.
Membaca Doa Taawuz
Membaca doa taawuz ini dapat membuat kamu terhindar dari godaan setan. Hal ini tentunya sangat bagus diterapkan sebagai cara menahan nafsu amrah. Berikut bacaannya:
A'uudzu billahi minas syaithanir rajiim
Artinya:
"Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk"
Doa tersebut berdasarkan dalam suatu hadits, Rasulullah bersabda:
"Sungguh, aku akan mengajari suatu kalimat, yang apabila ia mengucapkannya maka akan hilang apa yang ia dapatkan (marah). Jika ia membaca, 'Auudzubillahi minasy syaitaanir rajiim', niscaya hilanglah apa yang ia dapatkan." (HR. Ahmad, Bukhari, dan Muslim).
Advertisement
Cara Menahan Nafsu Amarah Menurut Islam
Berwudhu
Cara menahan nafsu amarah berikutnya adalah dengan berwudhu. Ketika sedang marah, maka berwudhulah. Hal ini dikarenakan salah satu fungsi air adalah untuk mematikan api, termasuk api setan yang berkobar dalam hati dan berwujud dalam rasa amarah.
Sebuah hadis dari Urwah As-Sa'di radhiyallahu 'anhu yang artinya:
"Sesungguhnya marah itu dari setan, dan setan diciptakan dari api, dan api bisa dipadamkan dengan air. Apabila kalian marah, hendaknya dia berwudhu." (HR. Ahmad dan Abu Daud)
Menjaga Lisan dengan Diam
Biasanya ketika sedang emosi, hal yang paling sulit untuk dikendalikan adalah perkataan. Oleh karena itu, apabila merasa emosi atau marah, sebaiknya lekaslah diam agar perkataan yang keluar dari mulut ketika sedang emosi tidak melukai hati orang lain.
Cara menahan nafsu amarah ini berdasarkan suatu hadis. Dari Ibnu Abbas Ra, Rasulullah Saw bersabda:
"Jika kalian marah, diamlah." (HR. Ahmad)
Ubah Posisi saat Marah
Mengubah posisi menjadi lebih rendah bisa meredakan amarah seseorang. Cara menahan nafsu amarah ini bisa dilakukan misalnya ketika marah dengan posisi berdiri, maka duduklah. Sementara itu, jika marah dengan posisi duduk, maka berbaringlah.
Hal ini sesuai hadits dari Abu Dzar ra, Rasulullah SAW menasihatkan:
"Apabila kalian marah, dan dia dalam posisi berdiri, hendaknya dia duduk. Karena dengan itu marahnya bisa hilang. Jika belum juga hilang, hendak dia mengambil posisi tidur." (HR. Ahmad dan Abu Daud)
Cara Menahan Nafsu Amarah Menurut Islam
Berzikir
Berzikir saat sedang emosi dapat membuat hati menjadi tenang. Dengan hati yang tenang, maka emosi pun dapat dikendalikan. Cara menahan nafsu amarah dapat ditanggulangi dan reda dengan memperbanyak zikir lâ ilâha illallâh (tiada Tuhan selain Allah), sebab zikir ini mengandung dua makna, yaitu meniadakan dan menetapkan.
Lâ ilâha illallâh meniadakan adanya hakikat ketuhanan, kemudian menetapkannya hanya untuk Allah semata, tanpa ada satu pun sekutu bagi-Nya. Lâ ilâha illallâh seakan merupakan simbol perubahan manusia yang keluar dari satu zona ke zona lain, keluar dari berbagai macam kegelapan menuju cahaya.
Mengingat Keutamaan Menjaga Emosi
Dalam suatu hadits, Rasulullah bersabda:
"Siapa yang berusaha menahan amarahnya, padahal dia mampu meluapkannya, maka dia akan Allah panggil di hadapan seluruh makhluk pada hari kiamat, sampai Allah menyuruhnya untuk memilih bidadari yang dia kehendaki." (HR. Abu Daud, Tirmidzi)
Keutamaan menjaga emosi yaitu disenangi banyak orang, mudah dalam bergaul sesuai ajaran Islam, tidak mudah dipengaruhi atau dihasut, serta fisik dan mental menjadi lebih sehat. Saat kamu dapat mengingat keutamaan-keutamaan tersebut, maka kamu akan lebih bisa mengontrol emosi.
Memaafkan
Ketika marah dengan seseorang karena dikecewakan, disakiti dan lain sebagainya maka cara paling ampuh untuk mengurangi rasa marah tersebut yaitu dengan belajar memaafkan kesalahan orang lain yang dapat memicu emosi.
Dalam Alquran surat Asy-Syuura ayat 37, Allah SWT berfirman:
Wallaziina yajtanibuna kabaa'iral-ismi wal-fawaahisya wa izaa maa gadibu hum yagfirun
Artinya:
"Dan (bagi) orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan-perbuatan keji, dan apabila mereka marah mereka memberi maaf."
Advertisement