Sukses

Bacaan Doa Sahur Puasa Ramadhan Lengkap, Simak Pula Amalan Sunnahnya

Lafal doa sahur sendiri berbeda dengan niat puasa Ramadhan.

Liputan6.com, Jakarta Doa sahur dapat dibaca ketika makan sahur menjelang imsak dan subuh. Ini adalah salah satu sunnah Rasulullah SAW adalah mengakhiri sahur. Lafal doa sahur sendiri berbeda dengan niat puasa.

Sahur adalah perilaku makan dan minum sebelum terbitnya fajar shadiq di waktu subuh. Kegiatan ini secara sederhana merupakan pemenuhan asupan makanan bagi tubuh seorang muslim sebelum menjalankan puasa hingga terbenamnya matahari (maghrib). Dengan sahur, stamina tubuh dapat terjaga. Seseorang tetap dapat melakukan kegiatan sehari-hari meski tengah berpuasa.

Ketika sahur, terdapat doa yang harus dipanjatkan oleh umat muslim. Doa atau niat sahur ini dibaca dengan tujuan agar Allah mengetahui maksud kita dan ibadah yang kita jalani diterima serta dilancarkan. 

Berikut ini Liputan6.com ulas mengenai bacaan doa sahur beserta hukum dan amalan sunnah sahur yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Selasa (5/4/2022).

2 dari 6 halaman

Hukum Sahur

Hukum amalan sahur adalah sunah, namun Nabi Muhammad SAW menekankan umatnya melaksanakan sahur karena memiliki berbagai hikmah dan keutamaan. Sahur dicontohkan langsung oleh Rasulullah saw. Diriwayatkan dari jalur Anas bin Malik, bahwa Nabi saw. bersabda,

"Sahurlah kalian, karena sesungguhnya dalam sahur itu mengandung keberkahan.” (H.R. Syaikhani)

Rasulullah SAW juga menjelaskan bahwa umatnya yang menjalankan sahur akan senantiasa berada dalam keadaan baik. Diriwayatkan dari jalur Abu Dzarr, Nabi Muhammad saw. bersabda,

"Umatku senantiasa dalam keadaan baik selama mereka menyegerakan berbuka dan mengakhirkan sahur.” (HR. Ahmad).

Sahur dapat dilakukan dengan mengonsumsi makanan dan minuman yang halal menurut Islam. Sahur yang paling sederhana adalah dengan hanya meminum air putih. Hal ini termuat dalam hadis riwayat Abdullah bin Umar ra., Rasulullah Saw. bersabda,

"Hendaklah kalian bersahur meskipun hanya seteguk air.” (H.R. Ibnu Hibban).

3 dari 6 halaman

Waktu Sahur yang Baik

Waktu pelaksanaan sahur yang paling baik ialah di akhir waktu, sebelum imsak dan menjelang adzan subuh berkumandang. Meskipun waktu imsak telah berbunyi, seorang muslim masih tetap diperbolehkan melanjutkan sahur. Akan tetapi, muslim harus tahu dan paham jika waktu sahur semakin terbatas menjelang adzan subuh. Hal ini juga disampaikan oleh Rasulullah saw. bahwa,

"Makan dan minumlah kalian sampai mendengar Ibnu Ummi Maktum azan karena dia tidak akan azan kecuali setelah terbitnya fajar shadiq,” (H.R. Bukhari dan Muslim).

4 dari 6 halaman

Bacaan Doa Sahur Puasa Ramadhan

Doa sahur puasa Ramadhan adalah hanya dengan membaca:

بِسْمِ اللَّهِ

Bismillah

Artinya: “Dengan menyebut nama Allah”

Hal ini sesuai dengan hadis shahih sebagai berikut:

إِذَا أَكَلَ أَحَدُكُمْ فَلْيَذْكُرِ اسْمَ اللَّهِ تَعَالَى فَإِنْ نَسِىَ أَنْ يَذْكُرَ اسْمَ اللَّهِ تَعَالَى فِى أَوَّلِهِ فَلْيَقُلْ بِسْمِ اللَّهِ أَوَّلَهُ وَآخِرَهُ

Artinya: “Apabila salah seorang di antara kalian makan, hendaklah ia menyebut nama Allah Ta’ala. Dan jika ia lupa, hendaklah ia membaca ‘Bismilaahi awalahu wa aakhirahu’.” (HR. Tirmidzi dan Abu Dawud)

Lafal bismillah tidak hanya digunakan saat akan makan dan minum saja, namun segala jenis kegiatan lebih baik jika diawali dengan mengucapkan lafal bismillah. Hal ini dilakukan sesuai dengan artinya yaitu dengan menyebut nama Allah. Karena segala sesuatu yang kita kerjakan adalah harus karena Allah SWT. Agar diridoi dan juga bermanfaat untuk diri kita sendiri maupun untuk orang lain.

Kemudian doa sahur puasa Ramadhan juga bisa dengan menggunakan doa berikut ini.

اَللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيمَا رَزَقْتَنَا وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Allohumma baariklanaa fiimaa rozaqtanaa wa qinaa ‘adzaaban naar

Artinya: “Ya Allah, berkahilah untuk kami apa yang Engkau karuniakan kepada kami dan peliharalah kami dari adzab neraka.” (HR. Imam Malik dalam Al Muwatha’)

Doa tersebut juga merupakan doa sebelum makan yang secara umum sudah sering digunakan sehari-hari. Sebab sahur adalah kegiatan makan dan minum, maka doa tersebut bisa digunakan. Kedua doa di atas adalah doa yang di lafalkan saat sebelum memulai menjalankan sahur atau sebelum melakukan makan sahur. Berikut ini adalah doa yang bisa anda baca ketika menyantap hidangan makan sahur.

يَرْحَمُ اللهُ المُتَسَحِّرِيْنَ

Yarhamullaahul mutasahhiriin.

Artinya: “Semoga Allah menurunkan rahmat-Nya bagi mereka yang bersahur.”

Untuk doa setelah sahur atau setelah makan sahur, anda bisa menggunakan doa berikut ini.

اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْنَ اَطْعَمَنَا وَسَقَانَا وَجَعَلَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ

Alhamdu lillahhil-ladzi ath-amanaa wa saqaana waja’alanaa minal muslimiin

Artinya : “Segala puji milik Allah, Dzat yang memberi kami makan dan minum serta menjadikan kami termasuk golongan orang-orang yang berserah diri.”

5 dari 6 halaman

Amalan Sunnah Sahur Saat Puasa Ramadhan

Ada beberapa amalan sunnah dari Rasulullah yang berkaitan dengan sahur, antara lain:

1. Bangun Sahur

Banyak orang yang memilih untuk tidak bangun sahur, karena tidak bisa menahan rasa kantuk atau malas menyiapkan makanan di pagi hari. Padahal sahur merupakan bagian ibadah yang penting saat berpuasa.

Rasulullah SAW tidak pernah melewatkan sahur. Sahur adalah waktu makan yang diberkahi oleh Allah SWT, jadi sebaiknya jangan ditinggalkan. Sebagaimana yang disebutkan dalam sebuah hadist Abdullah bin Al Harits dari seorang sahabat Rasulullah SAW.

"Aku masuk menemui Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ketika dia makan sahur, beliau berkata, ‘Sesungguhnya makan sahur adalah barokah yang Allah berikan pada kalian maka janganlah kalian tinggalkan.’” (HR An Nasaa`i dan Ahmad).

2. Porsi Makan Secukupnya

Memang agar badan tidak lemas dan lapar selama menjalankan ibadah puasa, dibutuhkan asupan makanan yang cukup. Namun bukan berarti itu menjadi alasan untuk makan dan minum secara berlebihan. Semua yang berlebihan tentunya tidak baik. Hal ini juga dianjurkan oleh Rasulullah, agar umat Muslim tetap menyantap makanan dan minuman secukupnya ketika sahur. Sebagaimana sifat berlebihan ini tidak disukai oleh Allah SWT.

"Wahai anak cucu Adam! Pakailah pakaianmu yang bagus pada setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan." (QS. Al-A'raf 7: Ayat 31).

 

3. Perhatikan Waktu Sahur

Seperti yang telah disampaikan di atas, seorang muslim saat menjalankan ibadah puasa Ramadhan perlu memperhatikan waktu sahur. Rasulullah menganjurkan, agar kita makan sahur di akhir waktu atau menjelang imsak. Tujuannya agar perut lebih kenyang dan tentunya bisa langsung melakukan ibadah. Seperti mengaji dan shalat subuh. Sunnah ini disebutkan oleh Anas radhiyallahu 'anhu meriwayatkan dari Zaid bin Tsabit radhiyallahu 'anhu.

"Kami makan sahur bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, kemudian beliau shalat, aku tanyakan: Berapa lama jarak antara adzan dan sahur? Rasulullah menjawab, ‘Kira-kira 50 ayat membaca Al Qur'an’." (HR Bukhari Muslim).

6 dari 6 halaman

Amalan Sunnah Sahur Saat Puasa Ramadhan

4. Sediakan Kurma

Kurma menyimpan berbagai macam manfaat untuk tubuh. Mulai dari melancarkan sistem pencernaan, membantu menstabilkan gula darah, sampai mengganti elektrolit yang hilang dari tubuh. Selain dianjurkan untuk membatalkan buka puasa. Kurma juga baik disantap saat sahur. Sebagaimana yang diketahui, bahwa kurma merupakan makanan yang selalu dimakan Rasulullah setiap waktunya. Untuk sahur Rasulullah menyantap tiga butir kurma.

"Sebaik-baik sahurnya seorang mukmin adalah kurma." (HR Abu Dawud, Ibnu Hibban, Baihaqi).

5. Jangan Tidur Usai Sahur

Sama seperti makan berlebihan. Tidur setelah makan sahur sebaiknya dihindari, karena tidak dianjurkan oleh Rasulullah. Kebiasaan tidur setelah makan ini, justru membuat badan terasa lebih lelah dan lapar di siang hari. Rasulullah tidak pernah tidur usai waktu sahur. Rasulullah akan mengisi waktunya dengan beribadah seperti sholat, mengaji, dan berdzikir. Rasulullah selalu berdoa agar semua umatnya dilimpahi berkah di pagi hari.

"Ya Allah, berkahilah umatku di waktu paginya." (HR. Abu Daud no. 2606).