Sukses

Atlet Muslim Punya Jalan Keluar Cara Gantikan Puasa Ramadhan

Namun, karena puasa telah menunjukkan implikasi untuk fungsi kognitif dan fisik, para atlet sering menemukan jalan keluar dari puasa setiap hari.

Liputan6.com, Jakarta Umat muslim yang telah mencapai syarat dan ketentuan diwajibkan berpuasa pada bulan Ramadhan, termasuk para pesepakbola. Mohamed Salah dari Liverpool, pemain Manchester City Riyad Mahrez dan N'Golo Kante dari Chelsea, semuanya adalah atlet top dunia yang juga kemungkinan berpuasa di bulan ini.

Namun, pantang makan dan minum selama sebulan di bawah terik matahari tidak sepenuhnya dapat dilakukan saat berolahraga karena bisa dehidrasi dan kekurangan energi yang sering terjadi akibat puasa.

Sementara banyak pesepakbola dan atlet lain akan berpuasa, yang lain mungkin memilih untuk tidak melakukannya karena mereka memiliki 'kebutuhan yang memadai' untuk mengonsumsi makanan atau minuman di siang hari.

Atlet bukan termasuk orang yang dikecualikan dari puasa. Orang tua, wanita hamil dan wanita yang sedang menyusui atau menstruasi termasuk yang diperbolehkan berpuasa.

Namun, karena puasa telah menunjukkan implikasi untuk fungsi kognitif dan fisik, para atlet sering menemukan jalan keluar dari puasa setiap hari.

Setiap atlet akan memiliki atuan berbeda tentang bagaimana mereka memilih untuk beraktivitas selama Ramadhan. Seperti Moe Sbihi, atlet dayung asal Britania Raya dari Tim GB. Dia menemukan baris dalam Al-Quran yang menyarankan dia akan diizinkan melewatkan hari-hari Ramadhan selama dia memberi makan 60 orang miskin selama 30 hari sebagai gantinya.

2 dari 5 halaman

Bersifat Pribadi

Seringkali, para atlet hanya memilih untuk mengganti hari-hari mereka yang tidak berpuasa selama sebulan, di luar Ramadhan.

Mo Salah dari Liverpool sebelumnya telah memilih untuk tidak berbicara secara terbuka tentang pilihannya selama bulan suci. Dan, bosnya Jurgen Klopp juga telah mengatakan bahwa agamanya bersifat pribadi dan dia tidak akan membuat pernyataan ketika mereka menjalankan puasa.

3 dari 5 halaman

Bagaimana Ramadhan Pengaruhi Atlet?

Dalam beberapa tahun, pesepakbola muslim beruntung karena musim berakhir selama atau sebelum Ramadhan. Namun, pada 2018, Piala Dunia Rusia jatuh pada bulan Ramadhan dan negara-negara seperti Arab Saudi, Maroko, Tunisia, dan Mesir semuanya mengalami kesulitan karena mayoritas pemain memilih berpuasa.

Pelatih dan ahli gizi harus inventif dalam persiapan mereka dan memasukkan sesi latihan yang lebih singkat dan latihan malam. Performa olahraga seringkali dapat dikompromikan karena kualitas tidur, defisit bahan bakar, dehidrasi, dan perubahan komposisi tubuh.

4 dari 5 halaman

Buka Puasa

Pesepakbola Chelsea Wesley Fofana diganti pada April 2021 saat Leicester menang 3-0 melawan West Brom saat dia berpuasa di siang hari.

Dalam pertandingan Leicester berikutnya, permainan kemudian dihentikan setelah tanda setengah jam untuk memungkinkan Fofana dan Cheikhou Kouyate dari Crystal Palace berbuka puasa Ramadhan dengan beberapa cairan.

5 dari 5 halaman

Merasa Lemah

Ramadhan, tidak mengherankan, mempengaruhi setiap orang secara berbeda. Wakil kapten Moeen Ali mengatakan: “Jika saya berada di kantor, saya akan merasa lebih sulit karena saya terbiasa ngemil. Tapi bermain kriket membuat saya sibuk.”

Sementara itu, petinju Amir Khan mengatakan: “Itu membuatmu merasa lemah. Anda harus bangun jam empat untuk makan, tetapi Anda lelah dan tidak ingin makan.”