Liputan6.com, Palembang - Kelangkaan stok daging sapi di Indonesia turut dirasakan pedagang di Kota Palembang, Sumatera Selatan. Transaksi jual-beli pun nyaris lumpuh lantaran ketiadaan stok daging segar yang dapat dijual di pasaran.
"Walau masih ada yang jualan, tapi nyaris lumpuh aktivitas berjualan. Yang dijual juga stok daging lama, bukan daging sapi segar," ucap salah seorang pedagang, Junaidi, saat dijumpai di Pasar Induk Jakabaring, Palembang, Senin (10/8/2015).
Baca Juga
Sekalipun dipaksakan berjualan setiap hari, imbuh Junaidi, justru para pedagang merugi.
Advertisement
"Tidak ada pemasukan, tapi retribusi setiap hari harus disetor. Mending kita mogok berjualan, kalau stok daging masih kosong besok," sambung dia.
Junaidi bersama para pedagang daging lainnya sangat menyayangkan keputusan pemerintah yang menghentikan impor daging sapi. Sebab, berakibat pada menurunnya pendapatan mereka sebagai pedagang daging.
Sementara itu Ketua Pedagang Daging Sapi Palembang Rivai tak sependapat dengan keinginan para pedagang yang ingin mogok berjualan daging.
"Mogok berjualan itu hal yang konyol. Walau stok daging sapi terbaru tidak ada, tapi kan masih bisa berjualan stok daging lama. Jual saja dengan harga tinggi. Namun memang krisis daging seperti ini baru saya rasakan selama 20 tahun berjualan daging sapi di Palembang," ujar Rivai. (Ans)