Sukses

Ratusan Warga di Makassar Antre Dapatkan Air Bersih

Camat Biringkanaya Andi Sahrung mengatakan, wilayahnya yang mengalami kekeringan paling parah adalah di daerah RW 02 Kelurahan Bulurokeng.

Liputan6.com, Makassar - Musim kemarau berkepanjangan membuat beberapa wilayah di Indonesia kekeringan. Termasuk di Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Setidaknya 2 kecamatan di Kota Angin Mamiri ini kesulitan mendapatkan air bersih, yakni Kecamatan Tamalanrea dan Biringkanaya.

Dari pantauan Liputan6.com, Selasa (11/8/2015), ratusan warga Kelurahan Bulurokeng, Kecamatan Biringkanaya, Makassar, terpaksa mengantre panjang untuk mendapatkan air bersih dengan membeli.

"Tiap tahun memang di daerah sini selalu langganan kekeringan. Dan untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari seperti saat ini, terpaksa beli air Rp 1.500 per 40 liter," kata Daeng Rannu, salah seorang warga saat ditemui di tengah antrean membeli air bersih.

Ia berharap, Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar bisa membantu mengatasi permasalahan kekeringan yang tiap tahunnya kerap mampir ke Biringkanaya. "Warga di sini berharap pemerintah mengantisipasi, tahun-tahun depan misalnya membangun penampungan air bersih," terang dia.

Beruntungnya, masih ada sumur warga yang mengeluarkan air. Sumur milik Mustafa itu, menjadi tempat para warga RW 02 kelurahan Bulurokeng, Biringkanaya membeli air.

"Kebetulan sumur saya tidak kering sehingga warga berdatangan membeli air untuk dipakai memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti mandi dan mencuci," aku Mustafa.

Camat Biringkanaya Andi Sahrung mengatakan, wilayahnya yang mengalami kekeringan paling parah adalah di daerah RW 02 Kelurahan Bulurokeng dengan jumlah warga 500 orang.

"Kita harapkan ada bantuan dari Pemkot Makassar menyediakan truk tangki air bersih yang ditempatkan didaerah yang mengalami kekeringan sehingga kebutuhan air bersih warga terbantukan," tukas Andi Sahrung.

Sebelumnya, Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Makassar memprediksi musim kemarau yang melanda kota ini bakal berlangsung hingga akhir Oktober 2015 mendatang.

Artinya, daerah yang wilayahnya kekeringan harus bersabar menunggu hingga hujan turun.

"Kemungkinan kemarau diprediksi sampai akhir bulan Oktober," kata Kepala Sub Bidang Pelayanan Jasa BMKG Wilayah IV Makassar, Sujarwo. (Ron/Mut)