Liputan6.com, Palembang - Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-70 Republik Indonesia (RI) membawa berkah bagi pengrajin mainan tradisional di Palembang.
Mainan tradisional khas Palembang, yaitu pesawat terbang berbahan kayu gabus laris manis diborong warga. Mainan ini memang hanya ada saat merayakan 17 Agustusan.
"Pemesanan mainan ini sejak bulan Juni kemarin. Mendekati 17 Agustusan, saya tidak menerima orderan lagi karena sudah banyak pesanan dari pedagang mainan," kata Maman (42), pengrajin mainan tradisional pesawat terbang di Palembang, Minggu, (16/8/2015).
Pembuatan mainan ini memang cukup rumit. Maman harus memotong dan membentuk bagian-bagian pesawat, mulai dari badan, sayap, kepala dan ekor pesawat. Dalam sehari, bapak 3 anak ini bisa hanya bisa menghasilkan 10 sampai 20 unit mainan.
Bahan utama mainan tradisional ini yaitu kayu gabus harus diambil dari luar kota. Maman harus membeli kayu gabus di Kabupaten Ogan Ilir (OI) untuk mendapatkan gabus yang tidak keras dan mudah dibentuk.
Hingga sekarang, pria yang berprofesi sebagai kuli bangunan ini bisa menghasilkan hingga total 700 unit mainan tradisional. Kebanyakan pembelinya adalah pedagang mainan musiman di beberapa pasar tradisional.
"Kebanyakan dari dalam kota saja, tapi dulu pernah ada yang memborong dan membawa mainan ini ke Pulau Bangka," ujar Maman.
Harga yang dipatok untuk satu unit mainan ini mulai dari Rp 20.000 hingga Rp 25.000, tergantung dari ukuran dan tingkat kerumitannya.
Usaha warisan keluarga yang sudah digelutinya sejak 15 tahun lalu ini, dirasa Maman cukup membantu perekonomian keluarga. Bahkan, warga di tempat tinggalnya, di Jalan Silaberanti Lorong Chadijah Kelurahan Silaberanti Kecamatan Seberang Ulu I Palembang ini sudah banyak menggeluti usaha ini. (Ron/Mut)
Pengrajin Mainan Tradisional Panen Orderan pada Hari Kemerdekaan
Mainan tradisional khas Palembang, yaitu pesawat terbang berbahan kayu gabus laris manis diborong warga.
Advertisement