Liputan6.com, Makassar - Aktivis yang tergabung dalam Masyarakat Anti Korupsi (MARS) Sulawesi menyerukan 5 poin penting untuk Panitia Seleksi (Pansel) Calon Pimpinan (Capim) KPK. Seruan ini ditujukan agar pansel tidak 'main mata' dengan capim.
"Sebagai salah satu jaringan koalisi nasional save KPK, kami dari Marsyarakat Anti Korupsi Sulawesi menyerukan agar pansel KPK bertindak transparan dan tidak bermain mata," kata perwakilan MARS Sulawesi, Abdul Muthalib, di Makassar, Sabtu 22 Agustus 2015.
Menurut dia, 5 poin seruan itu akan dikirim secara tertulis ke Pansel KPK dalam waktu dekat ini.
Kelima poin itu adalah proses seleksi harus transparan dan akuntabel. Kedua, mekanisme penilaian dan akses publik untuk melihat hasil utuh penilaian pansel terhadap capim.
"Ketiga kami menilai Pansel Capim KPK cenderung tidak transparan dan lemah dalam bersikap hal ini beralasan dengan lolosnya calon yang dinilai bermasalah dalam hal trasanksi keuangan sebagaimana temuan PPATK," jelas Muthalib.
Selanjutnya, mereka mendesak pansel untuk tidak ragu membuka nilai para capim tanpa ada manipulasi. Terakhir, pansel tidak hanya bertanggung jawab kepada Presiden tapi juga masa depan pemberantasan korupsi di Indonesia.
"Semuanya kami serukan karena jika pansel salah menilai dan salah memilih, maka dapat menjadi faktor dan pemicu hancurnya upaya pemberantasan korupsi di Indonesia," tutur Direktur Anti Corruption Committee (ACC) Sulsel ini. (Bob/Ans)
5 Seruan dari Makassar untuk Pansel Capim KPK
Seruan ini ditujukan agar pansel tidak 'main mata'.
Advertisement