Liputan6.com, Surabaya - Bentrok antara ribuan demonstran dari buruh PT Cinderella Villa Indonesia dengan 4 ribu personel gabungan TNI-Polri mewarnai pelaksanaan eksekusi lahan pabrik sepatu PT Cinderella yang berada di jalan Tanjungsari Surabaya, Kamis (3/9/2015). Dari pantauan Liputan6.com, ban-ban bekas dibakar sepajang jalan Tanjungsari.
Batu dan kayu serta pentungan pun melayang-layang ke udara mengarah ke barisan para prajurit gabungan.
Sebelum terjadi bentrokan, ribuan buruh PT Cinderella juga sudah memblokir lokasi lahan dengan membawa pentungan kayu dan membakar ban-ban bekas. Mereka juga membawa alat berat untuk mempertahankan lokasi pabrik PT Cinderella. Sementara personil gabungan TNI Polri juga membawa peralatan lengkap, mulai senjata, alat berat dan anjing pelacak.
Adi, salah satu buruh yang ikut aksi penolakan eksekusi mengatakan bahwa dirinya bersama dengan kawan-kawannya akan tetap mempertahankan pabrik PT Cinderella. ‎"Kalau pun petugas memaksa, saya juga akan memaksa petugas mundur," kata Adi.Â
Akibat bentrokan itu belasan buruh tidak sadarkan diri dan sebagian dalam kondisi lemas. 2 wartawan pun terluka akibat terkena lemparan batu.
Advertisement
Sengketa lahan di Jalan Tanjungsari Surabaya ini bermula dari perebutan kepemilikan lahan seluas 25.590 meter persegi antara PT Pandawa melawan PT Cinderella Villa Indonesia yang berlarut-larut sejak beberapa tahun lalu. (Hmb/Mut)