Liputan6.com, Makassar - Jumlah kasus begal dalam 2 minggu terakhir di wilayah Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Barat mencapai ‎33 kasus. Dari total kasus itu 20 kasus yang terungkap dengan 29 tersangka. Adapun kasus curanmor 49 kasus dan terungkap 22 kasus dengan 26 tersangka.
"Seluruh pelaku yang berhasil ditangkap rata-rata berusia di bawah umur dan produktif, sementara pelaku dewasa atau otak dari tindak kejahatan kita lumpuhkan langsung," kata Kapolda Sulselbar Irjen Pol Pudji Hartanto saat ekspose di halaman Mapolrestabes Makassar, Jumat (18/9/2015).
Dalam menangani kasus begal yang meresahkan masyarakat, polisi membentuk tim buser yang bertugas untuk pengejaran dan patroli di semua daerah rawan begal. Daerah paling rawan ada di kecamatan Panakukang dan kecamatan Rappocini Makassar.
"Tim buser kita sudah bentuk dan bekali dengan matang untuk melakukan penindakan terhadap aksi jalanan yang sangat meresahkan tersebut," kata Pudji.
Jika pelaku masih di bawah umur maka diamankan saja kemudian akan dibina dengan maksimal. Namun otak pelaku tentu akan diproses secara hukum setelah dilumpuhkan.
Pudji juga mengingatkan jajaran kepolisian untuk tidak bekerja sama dengan pelaku kejahatan. "Jika ada yang main mata akan ditindak tegas, "kata dia.
Dia menambahkan anak busur yang kerap dijadikan senjata oleh begal dalam beraksi dihasilkan dari industri rumahan. "Ini yang kita kejar dan harus diungkap," pungkas Pudji. (Hmb/Ron)
Begal di Sulselbar Capai 33 Kasus dalam 2 Minggu
Banyak pelaku begal masih remaja.
Advertisement