Liputan6.com, Makassar - Awalnya adalah kesadaran mengelola lingkungan berkelanjutan agar tetap lestari dan berkualitas. Dengan kesadaran itu ibu-ibu Kelurahan Tallo, Kecamatan Tallo, Makassar berusaha memanfaatkan tanaman eceng gondok yang banyak dijumpai di daerah perairan.
Selama ini eceng gondok menjadi masalah karena menyumbat aliran air pada drainase, kanal, dan daerah aliran sungai di kota Makassar. Ibu-ibu di Tallo itu pun menyulap eceng gondok menjadi sandal jepit.
Sandal eceng gondok ini meraih juara 1 perlombaan suvenir khas Sulawesi Selatan yang diselenggarakan Dinas Pariwisata Sulsel belum lama ini. Sandal itu juga dipamerkan pada saat penyelenggaraan Asian Mayor Forum (AMF) di anjungan Pantai Losari.
"Malah ada pihak hotel yang sudah siap menampung hasil kerajinan kami untuk digunakan seperti sandal jepit dan taplak meja dan lainnya," kata Ria, koordinator perajin anyaman eceng gondok kelurahan Tallo, Kamis 24 September 2015.
Soal ketersediaan bahan baku eceng gondok untuk produksi dinilai tidak masalah. Sebab tumbuhan gulma itu banyak di kanal-kanal dan daerah aliran sungai di kota Makassar.
"Terkadang saya sendiri atau melalui jaringan teman-teman pergi mencari eceng gondok lalu dikeringkan sebelum diolah sebagai kerajinan yang memiliki nilai ekonomis,"Â kata Rita. (Hmb/Sss)
Sumbat Drainase Makassar, Eceng Gondok Dijadikan Sandal Jepit
Selama ini eceng gondok jadi masalah karena menyumbat kanal, aliran air, daerah aliran sungai Makassar.
Advertisement