Liputan6.com, Surabaya - Untuk mengantisipasi era masyarakat ekonomi ASEAN (MEA), Pemerintah Kota Surabaya memfasilitasi 73 kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk belajar bahasa Inggris. Kemampuan berbahasa Inggris akan sangat diperlukan karena MEA juga merembet ke sektor hubungan antarpemerintah.
Kepala Badan Kepegawaian dan Diklat (BKD) Kota Surabaya, Mia Santi Dewi, menegaskan 73 kepala SKPD akan mendapat porsi pelatihan Bahasa Inggris 2 kali dalam seminggu. Mereka akan dibagi ke grup kecil, tak lebih dari 10 orang agar program tersebut efektif.
Setiap hari ada 3 sampai 4 kelas. Setiap sesi berlangsung selama 90 menit, yakni mulai pukul 18.00-19.15 WIB.
Berbeda dengan kursus formal, pelatihan Bahasa Inggris khusus pejabat pemkot lebih menekankan pada sisi percakapan praktis. Harapannya, para pejabat bisa lebih aktif dan percaya diri menggunakan Bahasa Inggris. Sebab, kunci penguasaan bahasa asing adalah mempraktikan bahasa tersebut secara rutin dan konsisten.
"Intinya tidak boleh malu mencoba mengucapkan Bahasa Inggris," kata Mia di Surabaya, Kamis (1/10/2015).
Adapun tenaga pengajar merupakan relawan (volunteer) yang biasa mengajar di rumah bahasa. "Dengan begitu, kegiatan pelatihan ini tidak membutuhkan alokasi khusus dari APBD," kata Mia.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Surabaya Chandra Oratmangun merasa sangat terbantu dengan adanya kursus Bahasa Inggris ini. Dia mengaku, selama ini, hanya memahami Bahasa Inggris secara pasif.
Dia mengaku tidak malu mempraktikkan Bahasa Inggris karena pesertanya adalah rekan-rekannya sendiri sesama kepala dinas. "Sebenarnya saya ngerti kalau diajak ngomong Bahasa Inggris. Tapi, ketika mau menanggapi itu yang masih sulit. Mungkin perlu diasah dan digunakan lebih sering agar terbiasa," ujar Chandra. (Hmb/Bob)
Hadapi MEA, Kepala Dinas Pemkot Surabaya Belajar Bahasa Inggris
Urusan MEA juga akan merembet ke hubungan antarpemerintah.
Advertisement