Sukses

Cerita Jenderal Soedirman di HUT TNI, Tetap Berjuang Meski Sakit

Jenderal Soedirman meminta restu Presiden Sukarno untuk berperang dengan cara gerilya.

Liputan6.com, Surabaya - Dalam peringatan Hari Ulang Tahun ke-70 TNI, Kodam V/ Brawijaya menampilkan sosok Panglima Jenderal Soedirman dalam drama kolosal perang gerilya saat agresi militer kedua Belanda.

Drama kolosal diperankan oleh gabungan pelajar, masyarakat bersama prajurit Korem 084 Bhaskara Jaya yang mengisahkan kegigihan dan semangat Jenderal Soedirman memimpin perang gerilya meski dalam kondisi sakit.

"Semangat dan kegigihan beliau yang harus kita ikuti, khususnya untuk anggota TNI untuk menjaga dan mempertahankan keutuhan NKRI," tutur Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Sumardi, Senin (5/10/2015).

HUT ke-70 TNI di Surabaya (Liputan6.com/ Dian Kurniawan)

Sumardi menjelaskan, dalam drama kolosal tersebut, diceritakan pertama kali Jenderal Soedirman bersama BKR melucuti senjata Jepang, hingga akhirnya datang penjajah Belanda dan Presiden Sukarno sempat meminta Soedirman istirahat karena sakit, sekaligus diselesaikan perundingan meja bundar.

Meski ditandu, Jenderal Soedirman tetap meminta restu Presiden Sukarno untuk berperang dengan cara gerilya hingga akhirnya berhasil merebut kemerdekaan.


HUT ke-70 TNI di Surabaya (Liputan6.com/ Dian Kurniawan)

"Perjuangan Jenderal Soedirman harus dijadikan teladan dan kekuatan mempertahankan kesatuan Indonesia," tandas Sumardi.

Selain drama kolosal, prajurit-prajurit dari berbagai kesatuan menampilkan atraksi, demostrasi, defile pasukan serta pameran alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang dimiliki TNI.

Beberapa atraksi dan demonstrasi dari Resimen Induk Kodam V/Brawijaya di antaranya pamer kekuatan beladiri militer Yongmoodo, hingga demonstrasi pasukan kolone senapan. Setelah selesai upacara, ribuan pelajar dari seluruh Surabaya diberi kesempatan untuk menaiki tank milik TNI. (Mvi/Sun)
  Â