Sukses

Tiru Bandung, Wisnu Siap Wujudkan Surabaya Jadi Smart City

Hanya dengan menggunakan smartcard, warga bisa berobat dan mendapatkan pelayanan gratis di rumah sakit kelas III.

Liputan6.com, Surabaya - Calon Wakil Walikota Surabaya, Wisnu Sakti Buana mengenalkan konsep Surabaya sebagai kota pintar (smart city) kepada kalangan anak muda Surabaya.

Wisnu mengatakan bahwa Surabaya Smart City yang sudah dirintis sejak 5 tahun lalu itu meniru atau mirip dengan yang dilakukan Kota Bandung.

Bedanya, Kota Bandung yang sudah mengawali menuju kota pintar tersebut memakai aplikasi lengkap. Sedang untuk Surabaya, implementasi smart city melalui budaya dan perilaku yang efektif.

"Bagaimana proses pendaftaran siswa hanya dilakukan dari rumah, orang tua enggak perlu antre dan sebagainya karena sudah online," kata Wisnu di Surabaya, Senin (26/10/2015).

Wisnu menambahkan, untuk menunjang Surabaya Smart City, saat pembangunan pedestrian, dirinya selama menjabat wakil wali kota bersama Wali Kota Tri Rismaharini juga telah menyiapkan saluran fiber optik yang akan terhubung antarkampung.

Sehingga ke depan, wali kota akan mudah berkomunikasi dan mendengar keluhan masyarakat langsung melalui RT dan RW se-Surabaya.

"Tinggal diumumkan secara on line, mereka (warga ) masuk balai RT/RW yang terkoneksi internet bisa komunikasi langsung dengan wali kota. Untuk menyampaikan keluhan pun enggak usah dengan cara demonstrasi, cukup melalui jaringan internet yang disediakan," imbuh alumnus Teknil Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya tersebut.

Sementara untuk aplikasi di bidang kesehatan, mantan Wakil Ketua DPRD Surabaya ini merencanakan, hanya dengan menggunakan smartcard, warga bisa berobat dan mendapatkan pelayanan gratis di rumah sakit kelas III.

"Cukup tunjukkan smartcard, masyarakat bisa berobat gratis," lanjut Wisnu.

Pria yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya ini menjelaskan bahwa keuntungan mengaplikasikan sistem teknologi informasi dalam berbagai aktivitas agar kegiatan yang dilakukan lebih efektif dan efisien. Sehingga manfaat APBD bisa dirasakan masyarakat.

Untuk itu, pihaknya membutuhkan anak muda yang mempunyai daya kreativitas tinggi. Salah satu di antaranya kelompok anak muda yang bergerak di industri kreatif berbasis IT.

"Kita butuh masukan mereka, seperti apa kreativitas mereka. Jika saya diberi amanah, sebulan sekali siap coffee morning dengan kaum muda supaya saya dapat masukan," jelas Wisnu.

Wisnu juga mengaku bahwa saat ini sejumlah taman telah dilengkapi fasilitas wifi untuk internet dan komunikasi. Ke depan, Whisnu bercita-cita Surabaya mempunyai Legoland seperti di Malaysia, tempat kalangan muda nongkrong dan berkreativitas.

"Bukan sekadar taman tapi, tempat cangkrukan anak muda yang nantinya bisa menghasilkan kreativitas," terang Wisnu.

Bersama Risma, jika dipercaya kembali memimpin Surabaya, Whisnu berencana mengubah kawasan Kalisosok dan Stadion Tambaksari seperti Lego Land.

"Kita beli Kalisosok sebagai Lego Land, dengan Stadion Tambaksari kita ubah sebagai tongkrongan anak muda yang bisa menghasilkan industri kreatif," pungkas Wisnu. (Ali/Dan)