Liputan6.com, Denpasar - Sejumlah calon penumpang rute internasional memilih bertahan di terminal keberangkatan Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, Bali, pasca-pembatalan beberapa maskapai Australia akibat erupsi Gunung Barujari di Lombok, Nusa Tenggara Barat.
"Saya lebih baik bertahan dan menunggu informasi lebih lanjut," kata seorang calon penumpang dari Paris, Prancis, Clarisse Canton, yang ditemui di Terminal Keberangkatan Internasional Bandara Ngurah Rai di Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Selasa (3/11/2015).
Clarisse seharusnya terbang ke Melbourne menggunakan maskapai penerbangan Jetstar, dengan nomor penerbangan JQ-44 pukul 14.25 Wita. Penerbangannya dibatalkan, namun informasi itu baru diketahui setelah ia tiba di bandara.
"Setelah kami konfirmasi, kami diminta menunggu informasi selanjutnya," ujar dia.
Calon penumpang lain, Nicole Turner, yang juga akan terbang ke Melbourne menggunakan Jetstar JQ-44, mengaku tidak mendapatkan informasi pendahuluan sebelum ia tiba di bandara.
Karena ia harus bekerja di Melbourne, maka wanita yang tengah berlibur di Pulau Dewata itu berencana memesan tiket baru dari maskapai penerbangan AirAsia dengan rute menuju Perth.
"Saya sudah memesan tiket baru, semoga ini bisa berangkat karena saya harus bekerja di Melbourne," ucap dia.
Maskapai penerbangan Australia seperti Jetstar dan Virgin Australia membatalkan penerbangan dari dan ke Bali akibat erupsi Gunung Barujari di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Rute menuju Singapura dengan menggunakan Jetstar 3K-242 juga dibatalkan.
Operator Bandara Ngurah Rai mengumumkan pembatalan itu melalui layar monitor, baik di terminal kedatangan maupun terminal keberangkatan internasional, bertuliskan "cancel due to volcano". (Hmb/Sun)
Advertisement