Liputan6.com, Makassar - Aktvfitas pengeboman di perairan Pulau Sapuka, Pangkajene Kepulauan (Pangkep), Makassar yang telah berlangsung puluhan tahun menjadi faktor hilangnya beberapa habitat laut dari pulau tersebut.
Namun sejak dikeluarkanya intruksi tindak tegas bagi para pelaku aktivitas destructive fishing oleh KKP dan Kepolisian Pangkajene, beberapa habitat langka sudah mulai bermunculan kembali.
Salah satunya adalah kemunculan puluhan ikan lumba-lumba di sekitar pulau Sapuka. Hal itu dibenarkan oleh Kapolres Pangkajene Kepulauan (Pangkep) Sulsel, AKBP Moh. Hidayat.
Ia mengatakan, kemunculan puluhan ikan lumba-lumba tersebut telah terekam dalam bentuk video oleh salah seorang anggota Polres Pangkajene Kepulauan (Pangkep) Sulsel, Brigadir Polisi (brigpol) Muhtar.
"Ia menyaksikan momen kehadiran ikan lumba-lumba tepat di selat depan Pulau Sapuka. Tak jauh dari bibir pantai Pulau Sapuka," ujar Hidayat kepada Liputan6.com, Minggu (15/11/2015).
Hidayat mengungkapkan, kehadiran mamalia laut itu karena sudah merasa nyaman dengan kondisi laut di sekitar pulau Sapuka yang sebelumnya menjadi surga bagi para pelaku aktifitas destructive fishing atau pelaku illegal fishing.
Mereka mencari ikan dengan cara menggunakan bom dan bius sehingga biota laut disekitar pulau rusak parah.
Seorang mahasiwa yang peduli dengan biota laut Sulsel, Ramli, yang juga putra asli Pulau Sapuka juga membenarkan kemunculan puluhan ikan lumba-lumba di perairan pulau Sapuka.
"Kita sempat terkejut, tapi kembalinya lumba-lumba itu artinya menandakan bahwa kondisi laut di Sapuka suah lebih baik," kata Ramli. (Dms/Hmb)