Sukses

Kapan Terakhir Main Gobak Sodor?

Dispora Surabaya menggelar perlombaan Gobak Sodor dan Bakiak untuk memperingati HUT KORPRI.

Liputan6.com, Surabaya - Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Surabaya menggelar permainan tradisional Gobak Sodor dan Bakiak untuk memperingati Hari Ulang Tahun Korps Pegawai Republik Indonesia (HUT KORPRI) ke-44. Ratusan pegawai dari berbagai jajaran SKPD, Kecamatan dan Kelurahan tampak antusias mengikuti lomba permainan tradisional tersebut, Jumat (20/11/2015).

Untuk permainan bakiak, 4 tim dilombakan dalam satu sesi pertandingan. Satu tim yang terdiri dari lima orang tersebut diwajibkan paling cepat mencapai ujung lintasan, kemudian kembali lagi ke posisi start.

Sedangkan untuk Gobak Sodor disediakan dua sisi lapangan yakni di timur untuk tim putra dan di bagian barat untuk tim putri. Nantinya dua tim baik dari SKPD, Kecamatan dan Kelurahan diwajibkan untuk dapat saling menghadang lawan .

Masing-masing mencegah agar tim tidak bisa lolos melewati garik ke baris terakhir secara bolak balik. Syarat agar dinobatkan menjadi pemenang seluruh anggota tim harus secara lengkap melakukan proses bolak-balik di dalam area lapangan.

Staf Dinas Sosial Surabaya, Aswin Rahayu, yang ikut berpartisipasi dalam permainan gobak sodor menyatakan bahwa meski ia lupa dengan cara bermain Gobak Sodor. Ia bersama timnya merasa senang dengan adanya lomba seperti ini.

"Saya memainkan permainan ini sekitar 20 tahun yang lalu, kami sempat kagok," ujar Aswin, Jumat (20/11/2015).

 


Senada dengan Aswin, Gianda, staf Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan Surabaya yang sempat kewalahan bermain balap bakiak menyebutkan, awalnya memang sedikit susah untuk menyamakan gerak kaki teman satu tim. Namun saat kembali ke posisi awal dari garis finish, ia dan temannya bisa menyelaraskan gerak kaki.

"Awalnya susah, tapi lama-kelamaan jadi sudah lancar. Kalau bisa sih diajak main lagi, karena seru," jelas Gianda.

Sementara itu, Kepala Dispora Surabaya, Afghani Wardhana mengatakan, lomba yang diadakan di Taman Surya pagi ini, merupakan rangkaian kegiatan menyambut HUT KORPRI ke-44. Selain itu, acara seperti ini juga bisa dijadikan sarana pemanasan sebelum para pegawai kembali ke meja kerja.

"Dipilihnya lomba seperti ini adalah guna melestarikan kebudayaan Indonesia, terutama di bidang permainan tradisional," kata Afghani.

Afghani menambahkan acara seperti ini ternyata juga bisa untuk mengembalikan ingatan masa lalu, terlihat banyak partisipan yang terlihat enjoy, tidak terbebani dengan beragam aturan karena sudah pernah dimainkan pada jaman dahulu.

"Lomba hari ini adalah sebagai babak penyisihan. Nantinya, dari partisipan yang menang di babak penyisihan, akan melanjutkan di babak final pada hari Jumat 27 November 2015 minggu depan," kata dia. (Hmb/Yus)