Sukses

Cara APPSI agar Pedagang Pasar Tak Pakai Tengkulak

APPSI Sulsel juga berencana menyiapkan skim kredit yang mudah dan terjangkau bagi pedagang.

Liputan6.com, Makassar - Mengantisipasi tengkulak yang marak di pasar tradisional dan modern di Sulawesi Selatan, Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) menyiapkan sistem untuk pedagang pasar melalui aplikasi online.

Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat APPSI, Sandiaga Uno mengatakan, pihaknya telah menggandeng provider seluler menyiapkan aplikasi online khusus bagi para pedagang.

Aplikasi itu untuk memberikan fasilitas penguatan kelembagaan organisasinya di sejumlah daerah di Indonesia termasuk Sulawesi Selatan.

"Semoga dengan adanya sekretariat baru ini mampu memberikan energi baru bagi pedagang pasar yang ada di Sulsel," kata Sandiaga Uno usai meresmikan Kantor DPW Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Sulawesi Selatan  di Jalan Pengayoman Ruko Jasper III Makassar, Selasa (1/12/2015).

Sementara Ketua Dewan Perwakilan Wilayah APPSI Sulwesi Selatan, Kadir Halid mengatakan, pedagang pasar di Sulsel berharap aplikasi ini bisa memberikan pemahaman ke anggota agar bisa menciptakan peluang usaha baru.


"Kita berharap pedagang pasar kita bisa mengembangkan usaha melalui pengembangan teknologi. Sebab ada 18 pasar dengan 30 ribu pedagang yang tersebar di Kota Makassar," kata adik kandung Nurdin Halid ini.

Selain itu, kata Kadir, untuk pengembangan aplikasi yang berbasis Payment Point Online Bank (PPOB) ini diharapkan bisa memudahkan komunikasi bisnis antarpedagang di Sulawesi Selatan dengan pedagang-pedagang lainnya yang tersebar di Nusantara.

"Semisal pedagang kita yang ingin belanja di Pasar Tanah Abang, tidak perlu lagi datang ke sana untuk membeli barang. Mereka cukup berkomunikasi dan bertransaksi melalui aplikasi saja. Kebutuhan usaha mereka langsung terpenuhi," ucap dia.

Bahkan APPSI Sulsel juga berencana menyiapkan skim kredit yang mudah dan terjangkau bagi pedagang.

"Pembiayaan juga akan disiapkan APPSI dengan bunga dan angsuran yang lebih ringan dibanding akses kredit di perbankan," kata Kadir.