Sukses

Tersangka Peneror Sayat Paha Wanita di Denpasar Tertangkap

Polisi juga mengamankan sejumlah senjata tajam, airsoft gun, dan zebo (penutup wajah) dari tangan tersangka.

Liputan6.com, Denpasar - Teror sayat paha yang meresahkan warga Denpasar selama ini mulai menemui titik terang. Berdasarkan sketsa wajah yang beredar di media sosial, polisi mengamankan seseorang yang diduga sebagai tersangka teror sayat paha berinisial WO.

Saat ditangkap, polisi juga mengamankan sejumlah senjata tajam, airsoft gun, dan zebo (penutup wajah).

Kasatreskrim Polresta Denpasar AKP Reinhard Habonaran mengatakan meski tersangka memiliki kemiripan dengan sketsa wajah yang beredar, pihaknya masih belum memastikan dan akan memeriksa lebih lanjut.

"Awal dari kita melakukan penangkapan, dari sketsa ini kita melihat ada kemiripan, tapi masih perlu kita dalami lagi," kata Reinhard di Polresta Denpasar, Kamis (17/12/2015).
 
Polisi dibantu salah satu korban, Emil (37), untuk memastikan WO sebagai peneror. Perempuan itu datang ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polresta Denpasar untuk melaporkan peristiwa yang dialaminya pada Selasa dinihari, 15 Desember 2015.

Emil menuturkan ia dipepet seorang pria pengendara motor hitam yang mengenakan jaket abu-abu saat melintas di Jalan Gelogor Carik.
 
"Jalan dari arah belakang Carefour. Satu kilometer dari sana ada pria dengan jaket abu–abu, helm hitam, motor warna hitam, 10 detik bareng–bareng sama saya balap–balapan. Ia gores belakang paha saya," tutur Emil.

Luka Sayatan

Tidak lama kemudian, ia merasakan sakit di paha kanan bagian belakang. Saat diraba, pahanya terluka dan mengeluarkan darah. Panjang luka diperkirakan mencapai 20 cm dengan lebar hingga 4 cm. Emil sampai harus menerima 21 jahitan akibat luka sayatan itu.

Emil memperkirakan pelaku menggunakan senjata tajam sejenis cutter. "Kalau silet kan bengkok ya kalau dipegang cepet. Kayaknya pakai cutter itu," ucap dia.
 
Emil sempat memperhatikan wajah tersangka setelah pelaporan. Kepada petugas, ia menyatakan ada kemiripan antara penyayat dirinya dengan tersangka WO.

"Mirip, kayanya dagunya cukup mirip."
 
Pernyataan Emil itu tidak serta merta dijadikan dasar polisi untuk menetapkan WO sebagai tersangka utama. Polisi masih mencari bukti dan saksi lain agar lebih meyakinkan.

"Saat ini kita masih melakukan pendalaman terhadap kasus ini. Mudah-mudahan kalau ada kaitannya kita rilis kemudian. Apabila nanti kita temukan pelaku-pelaku yang lain, tidak menutup kemungkinan akan segera kita rilis kembali," kata Reinhard.
 
Sejak kasus itu mencuat di media sosial, Polresta Denpasar telah membentuk tim khusus yang terdiri dari personel gabungan Polsek Denpasar Selatan, Polsek Denpasar Barat, Polresta dan Intelkam.

Dari 3 korban yang mengaku di media sosial, baru 2 korban yang melaporkan kasus ini ke polisi.**