Liputan6.com, Makassar - Hujan deras dengan intensitas tinggi melanda Kota Makassar, Sulawesi Selatan, sejak kemarin siang hingga membuat sejumlah wilayah, termasuk kawasan Pantai Losari tergenang. Hal itu diperparah oleh buruknya saluran drainase dan meningkatnya permukaan air laut.
Pantauan Liputan6.com, sebanyak 14 saluran pembuangan air yang membentang di sepanjang pesisir Pantai Losari hingga Pelabuhan Soekarno-Hatta tidak mampu membendung naiknya permukaan laut. Ketinggian banjir yang mencapai 30 cm itu merendam ruas Jalan AP Petarani.
Padahal Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar telah mewaspadai terjadinya genangan air di sejumlah ruas jalan yang menjadi langganan banjir saat musim hujan, termasuk di 14 saluran pembuangan yang membentang di sepanjang Pantai Losari. Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Makassar sempat mengangkat endapan di sejumlah saluran untuk mencegah banjir.
Â
Baca Juga
Baca Juga
"Yang pasti kita sudah berupaya sebelum masuknya musim penghujan, di mana petugas kami sudah mengangkat sedimen pada drainase yang rawan akan terjadinya genangan," ucap Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Makassar Muh Anshar saat dihubungi, Jumat (18/12/2015).
Kondisi tersebut mengakibatkan laju kendaraan melambat. Para pengendara berhati-hati agar jarak mereka tidak terlalu rapat. Jarak pandang juga terbatas akibat cipratan banjir yang mengganggu pandangan.
Menanggapi persoalan banjir, Wakil Ketua Komisi C DPRD Makassar Zaenal Beta meminta agar PU mengawal ketat rehabilitasi sejumlah drainase yang menghubungkan lalu lintas air dari dalam kota ke arah laut di sekitar kawasan Pantai Losari.
Apalagi, Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi puncak musim hujan terjadi pada akhir November dan Desember.
Kita sangat berharap Dinas PU mengawal melalui pengawasan melekat terkait pekerjaan rehabilitasi drainase yang menghubungkan pelepasan air menuju laut di sekitar Pantai Losari," kata legislator Fraksi PAN DPRD Makassar ini.
Permukiman Tergenang
Tak hanya ruas jalan, banjir juga menggenangi sejumlah permukiman seperti di Kompleks Dosen UNM di Mallengkeri, Kecamatan Tamalate. Begitu pula dengan Kompleks Perumnas Panakukang, Kecamatan Rappocini dan Kompleks Puri Taman Sari.
Hal senada juga terjadi di Kompleks Pemda dan Kompleks Dosen UNM di Jalan Mappala dan Jalan Pendidikan. Ketinggian air mencapai 60 cm saat melintas di ruas jalan itu.
Terkait hal ini, Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto menyiagakan seluruh tim teknis dari SKPD, kecamatan dan kelurahan untuk mewaspadai hal buruk yang dapat terjadi.
"Sekarang ini bukan lagi hanya hujan yang melanda, tapi sudah badai El Nino yang berujung pada meningkatnya air laut dan berpotensi menumbangkan pohon-pohon," ucap Danny.
Advertisement