Sukses

Cerita Ketika Sapi dan Manusia Berebut 'Makan' di TPA Tamangapa

Keduanya kadang beradu cepat membongkar tumpukan sampah di TPA yang menampung sampah warga Kota Makassar itu.

Liputan6.com, Makassar - Di tengah karut marutnya pengelolaan sampah di Kota Makassar, Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tamangapa Antang, ternyata banyak menyimpan cerita menarik.

TPA yang terletak di Jalan AMD, Kecamatan Manggala ini, ternyata sudah lama menjadi lahan hidup bersama antara manusia dan sapi. Keduanya kadang saling berebut dan berbagi 'makan'.

Pantauan Liputan6.com di TPA itu, tampak pemandangan antrean puluhan ekor sapi yang mencari makan di pegunungan sampah yang membumbung tinggi di area tersebut.

"Bukan saja truk sampah yang antre, tapi sapi-sapi juga ikut antre cari makan di TPA ini mulai sejak pagi hingga sore hari," kata Samsudin, salah seorang pemulung sampah, Minggu (3/1/2016).

Ia menjelaskan, tidak jarang pihaknya harus beradu cepat dengan kawanan sapi dalam hal untuk membongkar gundukan sampah yang sudah diaduk oleh mesin ekskavator.

"Kalau saya hanya cari sampah yang punya nilai jual seperti plastik sisa kemasan air mineral. Aluminium dan besi yang sudah dibongkar oleh petugas yang menggunakan mesin ekskavator, kalau sapi saya makanan sisa manusia," papar Samsudin.

Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar mencatat, setiap harinya warga Kota Makassar memproduksi sebanyak 800 ton sampah yang dihasilkan dari sampah rumah tangga dan 16 pasar tradisional.

Sementara itu, sampah yang dapat terangkut hingga ke Tempat Pembuatan Akhir (TPA) Tamangapa Antang, Kecamatan Manggala hanya sebanyak 700 ton per hari.

"Karena itu, kami sangat berharap kepada seluruh masyarakat agar dapat memilah-milih sampah yang harus dibuang ke petugas sampah di lingkungan masing-masing," kata Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Makassar, Azis Hasan kepada Liputan6.com.