Liputan6.com, Semarang - Meski minim pengalaman, 2 pelajar di Semarang, Jawa Tengah, nekat menjadi begal. Akibatnya, keduanya yang berinisial YVS (17) dan DAZ (16) pun akhirnya harus salah jalan bahkan tercemplung ke got saat melarikan diri.
Warga Bongsari Semarang Barat ini merupakan siswa kelas 10 sebuah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Mereka nekat merampas dompet pasangan yang sedang berpacaran.
Baca Juga
Kepada Liputan6.com, YVS menuturkan bahwa aksinya itu terinspirasi dari berita yang ia baca. Sejumlah modus operandi para begal yang sudah mapan pun telah dipelajarinya. Setelah paham, ia mengajak DAZ untuk mempraktekkan kejahatan. Sasarannya, para remaja yang sedang memadu asmara.
Advertisement
Baca Juga
Setelah menyiapkan 'peralatan' begal, keduanya lantas menyusuri Jalan Raya Sidodadi. Tepat di samping kantor Direktorat Sabhara Polda Jateng, Kecamatan Mijen, Semarang, YVS dan DAZ melihat sepasang remaja sedang berpacaran. Belakangan diketahui, sepasang remaja itu bernama Adisty (21) warga Cangkiran Mijen bersama pacarnya. Mereka pun menyambangi muda-mudi tersebut.
"Sudah malam. Sekitar pukul 23.00 WIB. Saya datangi dan saya minta dompetnya untuk melihat KTP. Saya ancam mau digerebek," kata YVS di Semarang, Kamis (7/1/2016).
Setelah dompet didapat, YVS dan DAZ segera kabur mengendarai sepeda motor Honda Mega Pro H 4808 GY, dengan gaya sebagai pahlawan warga yang menegakkan kesusilaan. Namun tak disangka, Adisty tiba-tiba berteriak meminta tolong.
"Baru beberapa meter korban saya berteriak, 'tolong ada rampok'. Jelas saya jadi panik," ucap YVS.
Jalan Buntu
Mendengar teriakan itu, warga yang mendengarnya langsung mengejar pelaku. YVS dan DAZ pun tambah panik. Keduanya berdebat soal arah jalan aman untuk melarikan diri.
"Teman saya berteriak-teriak menyuruh saya belok kiri. Saya bukan orang situ, eh malah setang beloknya ke kanan. Saya langsung tarik gas maksimal," ucap YVS.
Berharap lolos, setelah tancap gas YVS malah kebingungan. Ternyata jalan yang dimasukinya justru jalan buntu. Namun begitu, sikap optimistis lolos dari massa pun muncul saat ia melihat selokan.
"Saya yakin bisa melompati got. Saya pernah melihat film di TV, motor biasa bisa melompati sungai. Ternyata setelah dicoba malah kecebur," kata YVS.
"Dia ngeyel. Sok tahu. Dibilangin belok kiri nggak nurut," ucap DAZ menimpali.
Tercebur di got di jalan buntu, kedua begal pemula itu akhirnya menyerah. Keduanya tertangkap dan dihajar warga.
Kapolsek Mijen Kompol Sapari mengatakan, sejumlah anggota sedang berpatroli malam saat kejadian tersebut. Setelah mengetahui informasi itu, petugas langsung bergegas menangkap keduanya.
Dalam penangkapan itu, petugas mengamankan barang bukti berupa sebilah parang yang telah dimodifikasi dan juga sebuah celurit, satu buah dompet hasil kejahatan.
Tak hanya itu, motor yang digunakan keduanya pun ikut disita. Kini kedua siswa itu ditahan di Mapolsek Mijen.
"Beruntung, pelaku dengan cepat kami amankan sehingga nyawanya tertolong. Meski keduanya masih di bawah umur, tetap kami proses sesuai prosedur," ujar Sapari.
Advertisement