Sukses

Plasa BKB Palembang Lokasi Favorit Begal Motor

Ironisnya Plasa BKB berada dekat dengan markas Kodam II Sriwijaya.

Liputan6.com, Palembang - Plasa Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang menjadi salah satu wisata heritage di Palembang yang cukup terkenal‎. Namun, ironisnya, banyak kasus kriminal yang kerap terjadi disini. Padahal, di dekat kawasan bersejarah itu dekat dengan markas Kodam II Sriwijaya.

Hal ini dialami oleh‎ Pandri Armansyah (18) warga Desa Talang Pageran, Dusun IV, Kecamatan Talang Pageran, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Sumatera Selatan (Sumsel).

Korban yang berprofesi sebagai tukang ojek ini pada Sabtu (09/01/2016) sekitar pukul 22.30 WIB hendak menjemput pelanggan ojeknya di kawasan Jalan Angkatan 45 Palembang Square (PS) Mall.

Ketika baru melintasi kawasan Plasa BKB, korban dihadang oleh empat orang tak dikenal. Setelah menghentikan laju motor, salah satu pelaku langsung menodongkan senpi ke kepala korban, sementara pelaku lainnya merampas kunci kontak dan motornya.

Korban pun tak berkutik dan hanya diam saat sepeda motornya, Yamaha Mio GT warna hitam tahun 2015 BG 4333 KAI dibawa kabur pelaku.

"Dibegal sama empat pria, kepala saya ditodong pistol, saat itu saya lewat jalan pintas saat dihadang," ujar Pandri saat melapor ke Polresta Palembang, Senin (11/1/2016).

Laporan begal pun masuk di hari yang sama oleh korban lainnya, Yokin Darma Pratama (14). Korban adalah pelajar SMA tinggal di Desa Rejodadi, Jalan Srimenanti, RT 06, Sembawa, Banyuasin, Palembang harus merelakan sepeda motor Honda Beat tahun 2013 warna hitam, BG 6159 JAC dan‎ satu unit ponsel warna hitam.

Yokin di begal terjadi pada Sabtu  (09/01/2016) siang, sekitar pukul 14.30 WIB d‎i Plasa Benteng Kuto Besak Palembang, bersama temannya Renaldi (14) serta Rapli (14) keduanya pelajar.

Mereka hendak membeli baju di seputaran Plasa BKB Palembang. Saat memilih pakaian, mereka didekati pelaku dan langsung menuduh korban dan temannya bermasalah dengan adik pelaku.

Korban dan temannya menjelaskan bahwa mereka tidak kenal dengan adik pelaku. Lalu, ketiganya diajak pelaku pergi, tiba-tiba pelaku mengeluarkan sebilah sajam dari balik pinggang dan mengancam korban.

"Para pelaku meminta kunci motor sekaligus ponsel miliknya. Karena tak bisa berkutik, korban akhirnya menyerahkan harta miliknya," tutur Tjahyono.

Kapolresta Palembang Kombes Pol Tjahyono Prawoto SIk didampingi Kasat Reksrim Kompol Marulli Pardede SIk menegaskan pihaknya telah menerima pengaduan korban atas perkara pencurian dengan kekerasan.

"Pengaduan korban masuk ke kita, Ya untuk identitas pelaku sudah kita kantongi. Terkait penggunakan senjata api oleh para pelaku, menjadi antensi kita," kata Tjahyono.