Sukses

150 Awak Pesawat Dipaksa Pipis di Bandara Semarang

Sebagian awak pesawat kesulitan karena memang belum kebelet pipis.

Liputan6.com, Semarang - Sekitar 150 orang awak pesawat yang terdiri atas pilot, kopilot, pramugara, dan pramugari dipaksa untuk buang air kecil di Bandara Internasional Ahmad Yani, Semarang. Kegiatan itu untuk memudahkan tes narkoba yang digagas Petugas Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Jawa Tengah.

Menurut Kepala BNNP Jateng, Brigjen Pol Amrin Remico, para awak pesawat termasuk pilot dan pramugari yang tiba di Bandara Ahmad Yani langsung diarahkan ke ruang VIP untuk menjalankan tes urine.

"BNN melakukan tes urine kepada para awak maskapai penerbangan yang terdiri atas pilot, kopilot dan awak kabin, termasuk pramugari. Ini program kerja BNNP Jateng berkoordinasi dengan otoritas bandara, yaitu pihak Angkasa Pura I," kata Amrin kepada Liputan6.com, Rabu (13/1/2016).

Karena merupakan bandara internasional, maka tes urine dilakukan juga terhadap sejumlah kru negara asing. Seratus lima puluh awak pesawat itu berasal dari 8 maskapai berbeda. Terlihat juga 2 pilot dari Italia.

Sementara itu GM Angkasa Pura I, Prijo Jatmiko, mengatakan pihaknya bekerja sama dengan BNNP Jateng dan memberikan fasilitas untuk kegiatan tersebut.

"Ini acaranya BNN, kami hanya fasilitasi," kata Prijo.

 

Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNNP Jateng, Susanto, menambahkan kegiatan ini dilakukan mendadak. Tujuannya untuk mengetahui kemungkinan penggunaan narkoba yang bisa mengancam keselamatan penumpang.

"Dari 25 pesawat, kira-kira  150 orang lebih. Ini dilakukan secara mendadak dan difungsikan pada perlindungan pada masyarakat," kata Susanto.

Dari ruang VIP terlihat rombongan pilot termasuk dari luar negeri dan pramugari masuk kemudian langsung diminta bergantian ke kamar mandi untuk mengambil sampel urine. Setelah sampel diberikan ke petugas, maka dilakukan tes dan hasilnya langsung disampaikan.

"Walah, susah. Lama keluarnya. Namanya juga belum kebelet pipis," kata seorang pilot.

Ia kemudian meminta waktu istirahat di ruangan berpendingin udara lebih dingin. Sepuluh menit kemudian, ia kembali ke toilet.

"Butuhnya cuma dikit, tapi namanya pipis kan enggak bisa dipaksa juga," ujar Susanto sambil menyerahkan tabung kecil berisi urine miliknya ke petugas.

"Benar. Sudah selesai juga nih, Pak. Hasilnya negatif," kata seorang petugas.

Pilot itu kemudian diberi cap di tangannya.**